Segera Rilis, Kebijakan Satu Peta Masih Banyak Kekurangan

Rizky Alika
13 Agustus 2018, 17:13
digital
Olah foto digital dari 123rf

Indonesia belum memiliki data geospasial yang komprehensif dan terintegrasi baik sehingga Kebijakan Satu Peta (KSP) yang hendak dirilis pemerintah pada Agustus 2018 terkendala.

Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanuddin Z. Abidin mengatakan, kementerian yang belum menyerahkan data geospasial adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). BIG dapat memaklumi lantaran terdapat begitu banyak data sensitif sehingga butuh perlindungan khusus.

Advertisement

"Di Kemenhan ada banyak sekali data yang harus dilindungi. Lalu ada juga soal keamanan data-data jadi butuh perlakuan khusus," kata dia, di Jakarta, Senin (13/8).

BIG menyatakan tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan data geospasial ialah metodologi, format, dan standar yang berbeda-beda. Ketidakseragaman ini bisa menimbulkan perbedaan pemahaman dan penafsiran antarpihak.

Hasanuddin mengimbuhkan, simpul jaringan di dalam peta bisa dikatakan belum optimal. Perbedaan format, standar, dan ditambah belum optimalnya jaringan di dalam peta dapat berujung kepada pembangunan di Indonesia berjalan dengan mengacu kepada data yang salah. 

(Baca juga: Agustus Diluncurkan, Kebijakan Satu Peta Hanya Kalimantan)

Guna mengimplementasikan KSP maka seluruh kementerian dan lembaga hingga pemerintah daerah perlu memiliki unit yang fokus memproduksi serta menyebarluaskan informasi geospasial. Dukungan teknologi juga tidak bisa diabaikan supaya menghubungkan geospasial nasional dengan peta tematik geospasial.

“Perlu ada standar data geospasial pada lembaga maupun pemerintah (yang sama). KSP juga tidak bisa berjalan tanpa dukungan SDM yang memadai,” tutur Hasanuddin.

Kenyataannya, BIG kekurangan sumber daya manusia (SDM) sedikitnya 20.000 orang untuk mengelola geospasial ini. Kondisi ini memperbesar celah bagi tenaga ahli asing masuk dan memperkecil kesempatan SDM lokal. Oleh karena itu, akan dilakukan pelatihan dan pendidikan vokasi yang dibiayai APBN.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement