Perusahaan Milik Martua Sitorus Ingin Garap Proyek Tol Yogyakarta-Solo

Ameidyo Daud Nasution
20 Agustus 2018, 19:43
Tol Salatiga-Kartasura
Kementerian PUPR
Ilustrasi pembangunan proyek tol

Satu lagi pihak swasta lokal tertarik untuk membangun proyek tol di Indonesia. Swasta tersebut adalah Gama Group yang dimiliki konglomerat nasional yakni Martua Sitorus. Rencananya Gama bersama PT Adhi Karya (Persero) akan menggarap tol Yogyakarta - Solo.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan perusahaannya dan Gama selaku pemrakarsa, telah mengajukan ruas tol ini kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jika semua prosesnya berjalan lancar sesuai rencana, maka proyek ini bisa mulai dibangun tahun depan.

"Kami (Adhi Karya) 40%, mereka (Gama) 60%," kata Budi di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8).

Budi menjelaskan Gama bukan menjadi satu-satunya swasta yang ikut membangun proyek yang membentang dari Kulonprogo hingga Solo tersebut. Dia mengatakan ada pula PT DMT yang masuk bersama dengan Gama. Salah satu alasan yang membuat pembangunan proyek ini melibatkan banyak perusahaan adalah karena membutuhkan investasi yang besar.

Dana investasi yang dibutuhkan untuk proyek tol ini diperkirakan mencapai Rp 19 triliun. Mahalnya tol ini karena ada konstruksi melayang sepanjang 15 kilometer, sehingga biayanya lebih mahal tiga kali lipat ketimbang konstruksi sejajar dengan permukaan tanah.

"Jadi ini proyek tol kami paling mahal," kata dia. (Baca: Kementerian PUPR Akan Lelang 5 Ruas Tol Baru Tahun Ini)

Budi juga mengatakan Adhi Karya bersama Gama telah menyiapkan studi kelayakan tol ini. Dia berharap dalam waktu dekat lelang dapat dilakukan, sehingga proses konstruksi bisa segera dimulai. Mengenai alasan Martua Sitorus membidik bisnis tol, Budi hanya meminta hal tersebut ditanyakan langsung kepada orang yang bersangkutan. Yang jelas, Adhi Karya sangat senang apabila ada perusahaan swasta ikut serta dalam pembangunan infrastruktur.

Gama merupakan perusahaan patungan antara Martua dengan kakaknya yakni Ganda Sitorus. Sebelum berkiprah di Gama, Martua bersama William Kuok telah berkibar dengan bendera Wilmar International dengan bisnis sawit berbendera Singapura. Bulan lalu Martua Sitorus memutuskan keluar dari Wilmar.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...