Sri Mulyani: Tahun Depan Berat, Banyak Utang yang Jatuh Tempo

Rizky Alika
20 Agustus 2018, 14:10
dollar-us-utang-luar-negeri-indonesia.jpg
Donang Wahyu|KATADATA

Tantangan pengelolaan utang pada 2019 lebih menantang. Bukan cuma menutup defisit Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta membayar utang jatuh tempo, perlu dicermati juga perolehan dari perpajakan jangan sampai shortfall.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa besaran utang jatuh tempo pada tahun depan Rp 409 triliun. Angka ini diakuinya relatif tinggi dan bukan jumlah yang ringan bagi APBN.

Advertisement

"Tahun depan agak berat karena banyak utang masa lalu yang jatuh tempo, utangnya cukup tinggi," kata dia, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Kemenkeu mengklaim, penggunaan utang sesuai rambu dan dikelola secara hati-hati. Dikemukakan pula bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia termasuk yang rendah di dunia. Pemerintah berupaya terus menjaga kisarannya di bawah 30% terhadap PDB.

(Baca juga: Tepis Kritik Ketua MPR soal Utang, Sri Mulyani: Itu Politis dan Sesat)

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, strategi untuk menutup utang jatuh tempo bisa melalui refinancing penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor yang lebih panjang.

Namun demikian, imbuhnya, pemerintah juga perlu mencermati beban bunga SBN yang hampir pasti naik pada 2019. "Karena pada tahun depan, Fed Funds Rate proyeksinya naik hingga tiga kali," ujar dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement