Tiga Perang yang Akan Menekan Ekonomi Global

Rizky Alika
24 Agustus 2018, 16:39
Pertumbuhan Ekonomi
Donang Wahyu|KATADATA
Gedung-gedung perkantoran di Jakarta.

Ekonomi dunia saat ini masih bergejolak, juga dalam beberapa waktu yang akan datang. Serangkaian kebijakan sejumlah negara besar dan maju saling bertumbukan. Akibatnya, situasi pasar global menjadi tak menentu.

Dalam teropong Bank Indonesia (BI) ini, ada tiga faktor yang akan menekan perekonomian global. Tragisnya, menurut Kepala Divisi Asesmen Makroekonomi BI Fadjar Majardi, gejolak perekonomian beberapa negara terjadi secara bersamaan.

“Ekonomi global saat ini ada tendensi perang kebijakan moneter (monetary policy war), perang dagang (trade war) atau perang kurs (currency war),” kata Fadjar di Manado, Jumat (24/8). Efeknya, dinamika yang semula hanya terjadi di satu atau dua negara lambat laun meluas.

(Baca juga: Perang Dagang, RI Incar Pasar Produk Tekstil Tiongkok di AS)

Sebagai contoh, perang kurs terpicu pada saat Tiongkok melemahkan mata uangnya, yuan, secara sengaja. Hal ini, bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekspor Negeri Panda tersebut. Belum lagi perkara perang dagang di antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang menimbulkan tekanan kepada negara berkembang lain.

Fadjar juga menyinggung soal sinyal kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika, Fed Funds Rate, pada September 2018. Situasi ini secara akumulatif menimbulkan tendensi perang kebijakan moneter. Imbasnya, bank sentral sejumlah negara termasuk BI memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan juga. (Baca juga: Kendalikan Defisit Transaksi Berjalan, Bunga Acuan BI Naik 25 Bps).

Seperti diketahui, bank sentral telah mengerek BI 7-day (Reverse) Repo Rate sebanyak 125 basis poin sepanjang tahun ini. Laju suku bunga diperkirakan berlanjut termasuk di beberapa negara lain. “Filipina diprediksi akan meningkatkan suku bunga, Korea Selatan, dan negara maju lainnya juga,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...