Harga Naik, Bulog Diminta Distribusikan Beras Pemerintah
Pemeriantah beri penugasanPerum Bulog untuk menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menstabilkan harga beras. Penugasan itu ditetapkan dalam putusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menyatakan pihaknya akan melakukan stabilisasi harga beras. “Kami akan menjalankan penetrasi beras dengan operasi pasar,” kata Bachtiar di Jakarta, Senin (27/8).
Dia menjelaskan penugasan bakal dilakukan segera. Selain putusan Rakortas, penugasan penyaluran beras pemerintah juga diberikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada Bulog.
Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengungkapkan stok beras Bulog saat ini masih cukup banyak dengan total pengadaan mencapai 2,4 juta ton. Sehingga untuk kegiatan penyaluran, dipastikan jumlahnya masih dalam posisi aman.
(Baca : Kemensos Minta Bulog Perbaiki Kualitas Beras Bantuan Sosial)
Wahyu mengungkapkan ke depan, tindak lanjut putusan Rakortas akan dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. “Menurut Menteri Perdagangan harga stabil tapi ada kecenderungan naik,” ujarnya.
Sementara itu terkait masalah stok beras, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menjelaskan stok beras tidak boleh disimpan terlalu lama agar tak mengganggu kualitas beras jika terus disimpan di dalam gudang.
Meski begitu, pelepasan beras ke pasar juga harus melewati mekanisme penyerapan dalam jumlah yang sama. Tujuannya agar stok beras Bulog tetap berada dalam batas aman yaitu sebesar 1,5 juta ton. “Istilahnya proses disposal stock,” kata Agung.
(Baca : Bulog Targetkan Pengadaan Beras Kuartal III Sebanyak 1 Juta Ton)
Proses disposal juga perlu peraturan dari kementerian dan lembaga. Sebab, CBP hanya disalurkan hanya untuk keperluan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga, penyaluran bantuan beras sejahtera (Rastra) dan bantuan sosial.