Lifting Minyak Terancam Anjlok ke 281 Ribu Bph Tahun 2030

Anggita Rezki Amelia
27 Agustus 2018, 17:36
Rig
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi produksi siap jual (lifting) minyak bumi terus turun dalam 12 tahun ke depan. Bahkan tahun 2030, lifting terancam anjlok ke bawah 200.000 barel per hari.

Jika dirinci, tahun depan lifting minyak hanya 750 ribu bph. Padahal, tahun ini diprediksi hanya 775 ribu bph.

Kemudian tahun 2020 menurun lagi hingga 727 ribu bph. Tahun 2021 hanya 670 ribu bph. Setahun berikutnya 643 ribu bph. Lalu, tahun 2023 lifting minyak diperkirakan merosot menjadi 601 ribu bph. Tahun 2024 menjadi 529 ribu bph, tahun 2025 menjadi 480 ribu bph. Tahun 2026 hanya 419 ribu bph. Tahun 2027 jadi 376 ribu bph. Di tahun berikutnya hanya 334 ribu bph. Tahun 2029 anjlok ke level 311 ribu bph. Dan tahun 2030 tersisa 281 ribu bph.

Penurunan produksi sudah menghitung beberapa potensi dari lapangan minyak baru. Jumlah proyek minyak yang akan berproduksi mulai 2019 sampai 2030 mendatang bisa mencapai 30.

Namun keberadaan proyek-proyek itu rupanya belum mampu mendukung peningkatan produksi minyak, Ini karena tidak menerapkan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR). Padahal, beberapa lapangan minyak di Indonesia sudah tergolong tua.

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengatakan agar produksi dan lifting minyak meningkat perlu menerapkan teknologi EOR. Salah satu blok yang bisa menerapkan teknologi itu adalah Rokan, yang terletak di Riau.

Dengan teknologi itu, ada tambahan produksi 100 ribu bph di Blok Rokan. "Data ini memang belum final. Kami perlu bicara sama Pertamina sebagai pengelola baru Rokan karena ada potensi EOR," kata Sukandar dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR Jakarta, Senin (27/8).

Penggunaan teknologi itu juga meningkatkan lifting nasional,. Di tahun 2024, jika tanpa EOR produksi 529 ribu bph, dengan teknologi bisa meningkat 531 ribu bph. Kemudian tahun 2025 bisa mencapai 494 ribu bph, lifting tahun 2026 sebesar 455 ribu bph.

Lonjakan kemudian terjadi tahun 2027. Perinciannya, tahun 2027 lifting minyak bisa mencapai 446 ribu bph, lalu pada 2028 naik menjadi 459 ribu bph, setelah itu pada 2029 naik lagi menjdai 498 ribu bph. Tahun 2030 naik lagi menjadi 520 ribu bph.

Berbeda dengan minyak, SKK Migas memperkirakan untuk lifting gas lebih berfluktuasi, kadang naik dan di tahun tertentu bisa turun. Tahun 2020, lifting gas akan naik menjadi 7.493 juta kaki kubik per hari (mmscfd) karena Proyek Train 3 Tangguh beroperasi. Tahun ini hanya 6.245 mmscfd.  

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...