Kaum Milenial Dominasi Pembelian Reksa Dana di E-Commerce
Tak hanya menjual aneka barang, e-commerce kini juga merambah penjualan produk investasi seperti reksa dana. Mayoritas pembelinya merupakan milenial yang mendambakan produk investasi yang cepat dan aman.
Head of Financial & Payment Services Bukalapak Destya Danang Pradityo menyebutkan, 48% pembeli reksa dana di platform-nya berusia 25-34 tahun. Lalu, 28% berusia 19-24 tahun dan 1% berumur 14-18 tahun . "Masih sekolah atau kuliah juga sudah berinvestasi," ujarnya saat seminar bertajuk 'Berinvestasi dengan Mudah di Era Ekonomi Digital' di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/8).
Sejalan dengan kondisi tersebut, BukaLapak pun terus berupaya supaya proses pendaftaran menjadi lebih cepat. Alhasil, lama pendaftaran yang tadinya 50 jam bisa dipangkas menjadi hanya tiga jam. "Bisa turun karena inovasi dan improvement isian. Sekarang, pertanyaannya hanya 10 dan singkat," katanya.
Hasilnya, rata-rata 15 ribu investor mendaftar di BukaLapak per bulan. Secara total, jumlah investor di BukaLapak pun mencapai 100 ribu orang, yang transaksinya sekitar 20 ribu kali per bulan. Jumlah dana kelolaan (assets under management/AUM) pun sudah mencapai Rp 50 miliar sejak Januari 2017 hingga saat ini.
(Baca juga: Tunda IPO, Tokopedia dan Bukalapak Fokus Perluas Pasar)
BukaLapak menargetkan jumlah investor ataupun dana kelolaan naik tiga kali lipat setiap tahunnya. Untuk mencapai target itu, BukaLapak bakal merilis fitur yang mempermudah pengguna berinvestasi pada Kuartal III atau IV nanti. "Semua produk aset punya settlement yang sama, baik effort operasion atau perhitungan transaksinya. (Itu) kami pikirkan," ujarnya.
Sementara itu, Head of Fintech Tokopedia Samuel Sentana mengatakan, perusahannya hanya menerapkan satu halaman isian untuk mempercepat proses pendaftaran. "Dengan teknologi yang kami punya dan teregulasi, kami bisa layani masyarakat hanya dengan satu halaman digital di aplikasi kami," ujar dia.
Selain mempercepat proses pembayaran, Tokopedia menyediakan fitur yang memungkinkan masyarakat melakukan pengecekan terkait imbal hasil dan pergerakan reksa dananya. Selain itu, disediakan fitur untuk mencairkan reksa sana kapanpun dan di mana pun. "Masyarakat bisa lihat pergerakan uangnya dan bisa di-redeem," ujarnya.
Fitur-fitur tersebut disediakan guna mengakomodir investor di platform Tokopedia yang mayoritas berusia 19-27 tahun dari total 10 ribu investor. Hanya, 15% investor yang berusia di atas 30 tahun. Sepanjang pantauannya, investor yang semula bertransaksi sekitar satu hingga dua hari, kini menjadi lebih lama dengan nonimal investasi yang lebih besar.
(Baca juga: Tokopedia dan Bukalapak Kalahkan Lazada pada Kuartal II 2018)
Adapun BukaLapak menyediakan 10 produk reksa dana, mulai dari pasar uang hingga saham. Sementara Tokopedia baru merilis satu produk reksa dana yaitu pasar uang. Untuk menyediakan produk reksa dana, keduanya menggandeng perusahaan financial technology (fintech) dan portal finansial terintegrasi, PT Bareksa Portal Investasi.