Kementan Dorong Sulteng Ekspor Jagung

Image title
Oleh
28 Agustus 2018, 23:22
Ekspor Jagung
Katadata

Palu – Sulawesi Tengah sangat potensial untuk mengekspor jagung. Staf Ahli Mentri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur bahkan  mengatakan, selain memenuhi kebutuhan domestik,  Sulteng telah mulai mengekspor jagung dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una. "Bahkan ekspor jagung dari Gorontalo sebagian berasal dari Sulteng, terutama dari Kabupaten Buol,"  jelas Mat Syukur pada pembukaan Focus Group Discussion,bertema Upaya Meningkatkan Produksi Jagung dalam rangka Mendorong Ekspor dan Pemenuhan Kebutuhan Domestik: Belajar dari Pengalaman Tojo Una-una, Selasa (27/8) di Hotel Santika, Palu. 

Sejak Januari 2018, Tojo Una-una atau Touna telah mengekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, dengan total ekspor sebesar 14.000 ton. Awal Juli lalu, dari pelabuhan tersebut ekspor jagung mencapai 3.900 ton dan kembali mengekspor 5.000 ton pada Agustus ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akhir Juli lalu sempat berkunjung ke Kabupaten Touna untuk memastikan kantor Karantina Pertanian hadir dan proaktif melayani ekspor tanpa perlu jauh-jauh ke Palu.

Direktur PT Seger Agro Nusantara Nurulhaqi Asri mengatakan bahwa permintaan jagung dari negara tetangga luar biasa besarnya, terutama Filipina. "Untuk memenuhi permintaan Filipina saja kita kerepotan sehingga produksi jagung nasional mutlak harus ditingkatkan," kata Nurulhaqi. Untuk  itu, Balai Karantina Pertanian Sulteng terus membantu proses perizinan dengan cepat.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sulteng Trie Iriany Lamakampali mengatakan bahwa luas tanam dan produksi jagung di Sulteng meningkat terus sejak 2015-2018. Pada  2018 Sulteng mampu memproduksi jagung sekitar 380.650 ton.

Peningkatan produksi jagung tidak lepas dari dukungan Kementan melalui program  Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale). Sejak 2014, Kementan memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda dua dan roda empat, benih, dan pupuk. "Demikian pula pendampingan dari Balitbangtan berupa penggunaan varietas, cara tanam, pemupukan, dan lain-lain juga signifikan berkontribusi dalam peningkatan produksi jagung," Trie menambahkan. 

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Touna Muhammad Nur Rahmat  menyatakan dukungan Pemerintah Kabupaten Touna berupa sarana pelabuhan dan budaya masyarakat bertanam jagung, menjadi faktor pengungkit tumbuhnya ekspor jagung di Touna. Menurutnya, program "Tiada Hari Tanpa Tanam Jagung" dan "Tiada Hari Tanpa Panen Jagung" sangat menguntungkan petani dan mampu mendorong ekspor.

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggungjawab Upsus Sulteng Dedi Nursyamsi mengungkapkan potensi lahan untuk pengembangan jagung di Sulteng sangat luas, terutama di lahan kering seperti di bawah tegakan pohon kelapa, tegalan, dan ladang. "Demikian juga curah hujan bulanan di Sulteng sekitar 100-200 mm/bulan ideal untuk pertumbuhan dan kualitas jagung", kata Dedi menambahkan.

Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement