Petani Bali Tetap Produktif di Musim Kemarau Berkat Embung

Image title
Oleh
28 Agustus 2018, 23:17
mentan garap lahan
Katadata

Tabanan - Pembangunan embung di sentra produksi pertanian terbukti efektif meningkatkan produktivitas petani. Para petani Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, mengaku sangat merasakan manfaat embung terutama ketika memasuki musim kemarau. “Kami tetap dapat menanam sayuran di luasan yang samadengan saat musim hujan,” ungkap Ketua Kelompok Setia Makmur, I Wayan Widana saat menerima kunjungan tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, Jumat (24/8) lalu. 

Keberadaan embung juga berhasil memangkas waktu petani dalam mengolah lahan. Sebelum ada embung, para petani di Desa Antapan, mengaku hanya sanggup mengolah sepertiga dari luasan lahan yang digarap. “Dulu waktu kita habis digunakan untuk mengangkuti air dari sumber yang letaknya cukup jauh. Sekarang jadi hemat waktu untuk bekerja menyiram tanaman,” ungkap I Wayan Arsa, salah satu petani di desa yang berada di ketinggian 800 mdpl tersebut. 

Manfaat keberadaan embung juga turut dirasakan para petani di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Dalam kunjungan Tim BPTP Bali di hari yang sama, para petan mengungkapkan bahwa pengembangan pertanian sempat terkendala  ketersediaan air. Tapi masalah teratasi setelah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPTP Bali turut memfasilitasi pembangunan embung di desa yang berdataran rendah dan memiliki iklim kering tersebut. Pembangunan embung mendapat dukungan dana dari sejumlah stakeholder, termasuk swadaya petani.

Embung di Desa Antapan dan Desa Bukti memiliki pola kepemilikan yang berbeda. Di Desa Antapan, Tabanan, kepemilikan embung bersifat beragam bergantung padaketersediaan luas lahan petani, sedangkan embung di Desa Bukti, Buleleng umumnya dimiliki oleh kelompok tani. Di Desa Antapan, Tabanan, satu petani bisa memiliki dua  embung dengan kapasitas total 72 meter kubik mampu mengairi 6000 m2 lahan dengan 72.000 liter debit air yang dialirkan. Sementara di Desa Bukti, Buleleng, delapan embung dimiliki kelompok Kerthi Winangun, memiliki volume 840 meter kubik, serta dimanfaatkan oleh 32 petani.

Keberadaan embung di dua desa tersebut berkat program Bioindustri di 33 provinsi yang diusung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Tim Bioindustri BPTP Bali masuk ke sejumlah lokasi binaan ini sejak 2015. Dukungan Kementan ditunjukkan dengan memfasilitasi pembangunan infrastruktur berupa sarana penampung air (atau embung), hidram (pompa air) untuk kelompok, dan kandang yang dilengkapi sarana produksi pupuk organik padat, dan cair. Program juga melibatkan partisipasi aktif petani yang mengeluarkan modal sendiri untuk mencukupi kekurangan bahan bangunan, seperti yang ditunjukkan para petani di Desa Antapan maupun Desa Bukti.

Program Bioindustri Tekan Biaya

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement