Konsumsi BBM Premium Tahun Ini Diprediksi Tak Melebihi Kuota
PT Pertamina (Persero) mencatat capaian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium sejak awal Januari hingga akhir Juli masih di bawah target kuota. Padahal, periode Juni ada hari raya Idul Fitri yang tren konsumsinya meningkat.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan hingga Juli lalu, konsumsi Premium mencapai 5,8 juta kilo liter (KL). Padahal kuota yang ditetapkan pemerintah sebesar 11,8 juta KL.
Hingga akhir tahun, konsumsi Premium itu pun diprediksi tidak akan jebol. Ini karena perkiraannya hanya sampai 10,5 juta KL. "Kami optimistis di 10,5 juta KL," ujar Mas’ud, di Jakarta, Selasa (28/8).
Menurut Mas’ud, konsumsi Premium memang sempat melejit karena ada momentum Lebaran Juni lalu. Namun, kenaikan itu tak signifikan karena masyarakat sudah mulai migrasi memilih konsumsi BBM nonsubsidi seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamax Racing.
Konsumsi Pertalite kini mencapai 46% dari total penyaluran seluruh jenis varian BBM yang dijual Pertamina. Rata-rata konsumsi Pertalite per bulan mencapai 1,3 juta KL.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga memprediksi konsumsi Premium hingga akhir tahun ini tidak akan melebihi kuota yang telah ditetapkan. Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa pernah mengatakan realisasi penyaluran Premium hingga akhir tahun ini hanya berkisar 9,2 juta KL sampai 10,25 juta KL.
(Baca: Jokowi Teken Perpres, Pertamina Wajib Jual BBM Premium di Jawa-Bali)
Adapun kuota sebesar 11,8 juta KL itu terdiri dari 4,3 juta KL untuk Jawa, Madura dan Bali (Jamali) dan 7,5 juta KL untuk diluar Jamali. “Kami prediksi sampai akhir tahun pun masih terjadi penghematan 1,2 juta KL," kata dia di Jakarta, Kamis (19/7).
