Padi Rawa Siap Panen Pada Hari Pangan Sedunia 2018

Image title
Oleh
31 Agustus 2018, 10:48
Rawa Lebak
Katadata

Barito Kuala (30/8) – Berkat persiapan yang maksimal, padi yang ditanam di lahan tidur rawa lebak bakal siap panen Pada Hari Pangan Sedunia ke-38 tahun 2018. Seluruh persiapan acara HPS yang akan dihelat di Kabupaten Barito Kuala Propinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Oktober mendatang sudah mencapai 98 persen. Kementerian Pertanian sebagai leading sector penyelenggara terus mengawal setiap detail kegiatan, terutama dalam menggenjot pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian produktif, yang menjadi tema besar nasional tahun 2018 ini.

Pengelolaan dan pengawasan intensif dilakukan di lokasi yang diproyeksikan mencapai 4.200 ha itu. "Di sini rencananya dicanangkan kita membangunkan raksasa tidur, kita punya rawa lebak dan pasang surut yang begitu luas," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Pending Dadih Permana saat mengunjungi lokasi pada Kamis (30/08). Menurut Pending  rawa lebak akan menjadi basis produksi. “Cita-cita Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia bukan mustahil, kita wujudkan dengan pencanangan dari sini.”

Selaku penanggungjawab persiapan HPS 2018, Pending harus memastikan pada hari H lahan pasang surut yang sudah ditanami padi seluas 97 hektare siap untuk panen. Lahan tersebut awalnya adalah lahan rawa yang kurang produktif. Pending mengatakan, ada banyak kendala dalam proses olah lahan, misalnya air sering naik pada saat penghujan hingga kadar keasaman yang tinggi. “Kita manfaatkan teknologi untuk menjadikannya produktif," jelasnya.

Kementan menggandeng Pemerintah Pusat, TNI, Pemerintah Daerah, dan masyarakat, untuk  mengoptimasi lahan yang sebelumnya merupakan rawa. Hasilnya sebagian lahan kini sudah ditanami, sebagian siap tanam, dan jumlahnya terus diperluas. Beberapa alat berat seperti traktor diterjunkan untuk olah lahan.

Pending menjelaskan pengembangan lahan rawa dilengkapi dengan pembangunan irigasi dan mekanisasi pembangunan irigasi modern. Menurutnya, Kementan telah menyiapkan kanal-kanal dan tanggul sepanjang hampir 40 kilometer. Juga akan ada klaster-klaster  yang dibangun dan dikendalikan dengan tiga pompa besar. Saat kemarau datang, pompa pada sumber air di sungai akan bekerja untuk memasukkan air ke kanal."Pompanya besar sekali, 16 inch. Hasil modifikasi kita dari teman-teman di Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. Kita latihan tim usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) di sini untuk bisa membuat sendiri. Karena ini rakitan, bukan pabrikan," terang Pending. 

Tim dari Badan Penelitian Rawa (Balitrawa) sudah mempelajari karakteristik air di lokasi ini. Optimalisasi lahan dilakukan berdasarkan karakteristik air yang ada, termasuk terkait pengendalian tingkat keasaman tanah, percepatan pembusukan jerami, hingga pemilihan varietas padi yang cocok untuk rawa dan tahan rendaman.

Tema nasional HPS 2018, sejalan dengan tema internasional World Food Day dari organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) yang mengusung tema Zero Hunger atau pengentasan kelaparan dunia  pada 2030. Pengembangan lahan rawa merupakan masa depan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat.

Menteri Pertanian sebelumnya menyatakan bahwa lahan rawa di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan untuk lahan pertanian  sebesar 10 juta hektare. Jika dikelola dengan baik, lahan sebesar ini diyakini akan mampu memasok kebutuhan pangan seiring pesatnya pertumbuhan penduduk, bahkan memasok kebutuhan dunia. Kalsel yang dipilih sebagai tuan rumah HPS 2018, punya lahan rawa yang cukup luas untuk dikembangkan.

Sementara itu, Asisten Teritorial TNI, Mayjen TNI Supartodi yang ikut serta dalam peninjauan persiapan HPS, meyakinkan perkembangan yang dicapai cukup bagus. "Tinggal nanti pelaksanaannya kita kawal maksimal, agar sesuai harapan semua," pungkas Supartodi yakin. 

Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...