Percepat Kerja Sama Dagang Bebas ASEAN, RI Siapkan Paket Kerja
Sejumlah menteri kawasan Asia Tenggara dan 6 negara mitra melanjutkan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Perundingan kerja sama tersebut diharapkan selesai pada akhir tahun seiring dengan digulirkannya upaya percepatan melalui Paket Penyelesaian Hasil Kerja Akhir Tahun atau Package Year-End Deliverable.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan paket telah disusun berdasarkan bab dan pasal-pasal yang mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi (commercially meaningful) dalam konteks perjanjian secara keseluruhan. Prinsip penyelesaian perjanjian akan dibahas lebih detail pada perundingan di Auckland, Selandia Baru, Oktober mendatang.
“Masing-masing negara akan menugaskan dan memberi mandat khusus kepada para negosiatornya di masing-masing kelompok kerja untuk membahas dan menyelesaikan elemen-elemen penting Perjanjian RCEP yang selama ini sangat sulit disepakati," kata Enggar dalam keterangan resmi, Senin (3/9).
(Baca : Setelah 5 Tahun, Perjanjian Dagang Bebas ASEAN-Mitra Masih Terseok)
Dia menjelaskan, perjanjian kerja sama RCEP mesti dipercepat agar negara Asia Tenggara dan mitra tidak kehilangan momentum di tengah tekanan perdagangan global yang terus berkembang. Beberapa isu yang akan dipercepat pembahasannya antara lain mengenai perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, kompetisi, dan kekayaan intelektual.
Enggar menyebut, hambatan utama dalam penyelesaian perundingan RCEP ada pada kesenjangan pembangunan di antara 16 negara peserta RCEP, baik yang terjadi pada negara kurang berkembang hingga negara maju. Indonesia selaku Ketua Komite Perundingan ASEAN dan RCEP menekankan upaya harmonisasi supaya kesepakatan penyelesaian perundingan segera dicapai.
(Baca juga: Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi RCEP Tuntas Tahun Ini)
“Indonesia mendorong seluruh Negara Peserta RCEP untuk bersikap realistis dan bersedia menyepakati langkah-langkah penyelesaian yang berterima bagi masing-masing negara peserta dalam mencapai penyelesaian perundingan secara substansial di akhir tahun ini,” ujar Enggar.
