AS Bebaskan Pengenaan Tarif Impor 25% untuk 19 Produk Baja RI

Michael Reily
4 September 2018, 07:00
gulungan besi baja
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pekerja membantu bongkar muat gulungan besi baja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/4/2018).

Amerika Serikat (AS)  memberikan pengecualian atas pengenaan 25% tarif impor untuk 19 produk baja jenis carbon and alloy dan stainless steel asal Indonesia. Kebijakan tersebut diberikan pasca upaya diplomasi yang dilancarkan pemerintah Indonesia dalam lawatannya ke AS pada 23 hingga 27 Juli lalu.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyatakan keputusan AS telah diterbitkan pada 2 Agustus 2018.

Advertisement

“Pengecualian ini merupakan hasil konkret upaya Indonesia yang bersama eksportir baja dan aluminium untuk memperoleh pengecualian atas pengenaan tarif impor AS sebesar 25% untuk produk baja dan 10% produk aluminium,” kata Oke dalam keterangan resmi, Senin (3/9).

Menurut Oke,  sebelumnya Indonesia juga telah memperoleh pengecualian untuk 142 permohonan produk baja Carbon and Alloy dengan total volume sebesar lebih dari 6.784 ton dan 1 permohonan Alumunium Sheet sebesar 1.680 ton.

(Baca : Pemerintah Waspadai Dampak Lanjutan Kebijakan Bea Masuk Impor Baja AS)

Namun, saat ini masih terdapat 12 permohonan pengecualian produk baja Indonesia dengan kuantitas 336.688 ton dan 276 permohonan pengecualian produk aluminium Indonesia dengan kuantitas lebih dari 367.351 ton yang belum mendapatkan putusan dari AS.

Oke mengungkapkan, pemerintah berupaya menggalang dukungan dari pelaku usaha AS, terutama importir produk besi baja dan aluminium Indonesia. “Strategi yang kami gunakan adalah meyakinkan importir AS bahwa Indonesia pantas untuk dikecualikan dari tarif global AS karena produk Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk di AS dan sudah masuk ke dalam rantai nilai global AS,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement