E-Commerce Dinilai Bisa Jadi Alat Pemerataan Ekonomi

Desy Setyowati
4 September 2018, 18:40
E-Commerce
Katadata/Desy Setyowati
Peresmian 9.9 Super Shopping Day di Jakarta, Selasa (4/9).

McKinsey memproyeksikan nilai pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh delapan kali lipat dalam lima tahun hingga mencapai US$ 65 miliar atau sekitar Rp 910 triliun pada 2022. Tugas pemerintah adalah memastikan agar kue besar itu dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menyatakan bahwa dengan 250 juta penduduk, Indonesia adalah 40% pasar e-commerce ASEAN. “Kita harus berperan serta untuk menjadi pemain,” ujarnya dalam diskusi seputar festival 9.9 Super Shopping Day di Jakarta, Selasa (4/9).

Kementerian Perindustrian saat ini mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) beralih ke bisnis digital lewat program e-Smart. Hingga Agustus, jumlah IKM yang tergabung dalam program ini mencapai 3.450 dari target 4 ribu tahun ini. “Kami dari Kementerian Perindustrian sangat mendukung adanya e-commerce,” ujarnya.

Sementara CEO Katadata Metta Dharmasaputra menyatakan, pesatnya pertumbuhan e-commerce dapat berdampak besar bagi perekonomian. "E-commerce akan jadi alat yang sangat signifikan untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," ujarnya.

(Baca juga: McKinsey: Pasar E-Commerce RI Melonjak Jadi Rp 910 Triliun pada 2022)

Mengutip survei McKinsey, nilai pasar e-commerce diperkirakan mencapai US$ 65 miliar atau Rp 910 triliun pada 2022. Angka itu naik sekitar delapan kali lipat dari US$ 8 miliar atau Rp 112 triliun pada tahun lalu. Artinya, rata-rata nilai pasar e-commerce Indonesia naik Rp 160 triliun per tahun.

Maka, dalam waktu depat nilai pasar e-commerce akan menyusul Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif yang menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah mencapai Rp 1.000 triliun pada 2017. Sementara rata-rata kenaikan PDB ekonomi kreatif tercatat sebesar Rp 67,7 triliun per tahun sejak 2010.

Berkaca dari kajian tersebut, sektor e-commerce dan ekonomi kreatif dinilainya bisa digenjot untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kembali ke level 7-8% per tahun.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...