BI Bahas Penguatan Rupiah dalam Rangkaian Pertemuan IMF-Bank Dunia
Bank Indonesia (BI) akan mengoptimalkan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-Bank Dunia untuk membahas rencana penguatan rupiah. Sebab, dalam rangkaian pertemuan itu forum dengan Bank of Japan (BoJ) yang membahas kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA).
BI memang sudah berdiskusi dengan BoJ terkait perpanjangan kerja sama itu. "Kami akan optimalkan pertemuan itu untuk menyepakati kerja sama, termasuk BSA," kata Kepala Departemen Internasional BI Dodi Zulverdi di kantornya, Jakarta, Rabu (5/9).
Adapun BSA merupakan kerja sama pertukaran cadangan devisa dolar Amerika Serikat (AS) antara Jepang dengan Indonesia. Tujuannya untuk mengatasi kesulitan likuiditas akibat permasalahan neraca pembayaran dan likuiditas jangka pendek. "Kami akan kerja sama dengan (bank sentral) negara lain, tapi belum bisa kami sampaikan," ujarnya.
Lewat kerja sama BSA dengan Jepang ini, BI punya ruang untuk menarik devisa senilai US$ 22,76 miliar. Yang mana, hingga saat ini Indonesia belum memanfaatkan fasilitas tersebut.
"Sudah sejak awal kami upayakan. Kalau pun tidak disepakati (saat pertemuan IMF-Bank Dunia) sudah dibicarakan. Kami harap bisa cepat," ujarnya.