Indonesia Ekspor 9 Ribu Ton Manggis ke Tiongkok

Image title
Oleh
7 September 2018, 10:00
Ekspor Manggis
Katadata

Denpasar - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor sembilan ribu ton buah manggis ke Tiongkok melalui Bandara Ngurah Rai, Bali pada Kamis (06/08). Manggis yang diekspor merupakan hasil produksi kelompok tani di Desa Padanan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tambanan. Tahun ini Indonesia berkesempatan untuk menggenjot kembali ekspor manggis, setelah pada 2015 ekspor manggis Indonesia sempat tembus 23 ribu ton dengan nilai ekspor USD 6,5 juta.  Ekspor manggis sempat menurun di  2017 menjadi hanya 11 ribu ton. "Sejak dibukanya kembali keran ekspor ke Tiongkok, Indonesia sampai saat ini (Agustus) setidaknya berhasil mendorong ekspor manggis 33 ribu ton dengan nilai ekspor USD 9.3 juta," terang Amran. Angka tersebut jauh melampaui ekspor tahun-tahun sebelumnya.

Permintaan manggis Tiongkok sangat tinggi. Realisasi ekspor manggis ke Tiongkok periode Januari-Juni 2018 sudah mencapai 17 ribu ton dari total ekspor manggis Indonesia 29 ribu ton. Diprediksi hingga akhir 2018, total ekspor manggis ke seluruh dunia bisa ditingkatkan menjadi 60 ribu ton atau naik 600 persen dibandingkan 2017.

Kementan melalui Badan Karantina Pertanian telah bernegosiasi dengan Tiongkok selama lima tahun sebelum akhirnya keran impor mereka kembali dibuka. Otoritas karantina dua negara menghasilkan kesepakatan terbitnya Protocol of Phytosanitary Requirements for the Export of Mangosteen Fruits from Indonesia to China.  Protokol ini mengantar buah manggis kembali menghasilkan devisa untuk Indonesia.

Selain Tiongkok, tujuan negara ekspor manggis Indonesia adalah ke Thailand, Australia, New Zealand, Malaysia, Viet Nam, Uni Emirat Arab, Perancis, Belanda, Saudi Arabia, Oman, Qatar, Hong Kong, Cambodia, Kuwait, Bahrain, Italia, Singapura, Swiss, Spanyol, Kanada, Jerman, Inggris, dan Timor Leste. Kementan masih terus berupaya memperluas pasar ke negara lainnya. “Manggis buah unggulan ekspor yang eksotis. Indonesia sudah mengekspor buah ini ke 23 negara,” jelas Amran. Dia mengingatkan agar petani fokus untuk budidayanya serta mendorong harmonisasi aturan SPS-nya (Sanitary and Phytosanitary) agar bisa diterima di negara tujuan ekspor lainnya.

Ekspor produk pertanian  merupakan bukti keberhasilan peningkatan daya saing produk pertanian, sekaligus kemampuan memenuhi standar perdagangan Internasional. 

“Pelayanan ekspor komoditas pertanian melalui Badan Karantina Pertanian bahkan telah berorientasi pada penerapan sertifikasi berbasis inline inspection didukung pertukaran sistem elektronik dengan mitra dagang,” tutupAmran.

Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement