Pajak Naik, Gaikindo Minta Pemerintah Cermati Kriteria Mobil Mewah

Dimas Jarot Bayu
7 September 2018, 10:09
Mobil Listrik BMW
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Corporate Communication Specialist BMW Group Indonesia Ismail Ashlan mengisi bahan bakar listrik mobil BMW i8 Protonic Red Edition yang merupakan edisi terbatas disela penyerahan mobil tersebut kepada pelanggan di Jakarta, Kamis (20/4).

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kebijakan kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 terhadap mobil mewah yang diimpor utuh (completely built up/CBU), tak akan berpengaruh signifikan terhadap industri kendaraan dalam negeri. Namun, Gaikindo meminta pemerintah memperhatikan dalam menentukan kriteria mobil mewah.

Gaikindo menyoroti kriteria mobil mewah yang menggunakan ukuran kapasitas mesin 3.000 cc. Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan pemerintah perlu menentukan kriteria yang lebih tepat. 

Advertisement

(Baca juga: Dikenai Pajak Baru, Harga Mobil Mewah Bisa Lebih Mahal Tiga Kali Lipat)

Jongkie menilai ukuran mewah tak lagi bisa berdasarkan kapasitas mesin. Alasannya, mobil dengan kapasitas yang rendah dapat memiliki daya mesin yang cukup besar sehingga bernilai mahal. Begitu pula sebaliknya, mobil dengan kapasitas mesin yang besar bisa bernilai murah.

Jongkie pun menyarankan pemerintah untuk menggunakan kriteria nilai impor nonmigas (CIF) bagi mobil CBU tersebut. Dengan begitu, penentuan kenaikan pajak mobil CBU yang diimpor bisa lebih adil.

"Harus ditetapkan kriterianya karena CC saat ini sudah tidak bisa dijadikan ukuran mewah," kata Jongkie.

(Baca juga: Pajak Barang Mewah Mobil Disarankan Berdasarkan Harga)

Jongkie menjelaskan jumlah mobil mewah yang diimpor utuh (completely built up/CBU) saat ini tak terlalu besar, sehingga tak mempengaruhi industri kendaraan nasional. Berdasarkan data Gaikindo pada semester I/2018, impor mobil CBU periode Januari-Juli 2018 mencapai 59.115 unit.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement