Perang Tagar Tak Akan Signifikan Merangkul Pemilih Mengambang

Dimas Jarot Bayu
12 September 2018, 16:05
Pilkada Serentak 2018
ANTARA FOTO/Darwin Fatir
Pengendara melintas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 16 bernuansa unik demam piala dunia 2018 di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/6). Dalam PIlkada kali ini, pasangan calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) melawan kolom kosong. Rupanya, mayoritas pemilih mencoblos kolom kosong.

Proses perebutan kekuasaan dalam pemilihan presiden (Pilpres) berefek pada banjir perdebatan hingga perang tagar di media sosial seperti #2019GantiPresiden dan #Jokowi2Periode. Walau begitu hiruk-pikuk, perang tagar ini dinilai tak akan mampu menambah elektabilitas dua pasangan calon pada Pilpres 2019 secara signifikan: Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo, perang tagar tidak cukup mempengaruhi keputusan dari pemilih mengambang (swing voters) yang jumlahnya tak sedikit. Perang tagar hanya membuat para pemilih fanatik di kedua kubu semakin loyal. Hal ini lantaran algoritma tagar di media sosial membuat pengelompokan opini yang serupa.

(Baca juga: Polemik Gerakan #2019GantiPresiden, antara Aspirasi dan Provokasi)

Alhasil, para pemilih fanatik ini bakal terperangkap pada efek ruang gema informasi atau echo-chamber of information dan tidak bisa mendengarkan informasi dari pihak lain. “Media sosial menciptakan kerumunan yang berdiskusi dan berperang hanya di antara mereka sendiri,” kata Agus di Jakarta, Rabu (12/9).

Sementara itu, pemilih mengambang tak mempertimbangkan kampanye provokatif dan membabi buta yang kerap disalurkan melalui perang tagar di media sosial. Mereka mempertimbangkan pilihannya terhadap pasangan calon di Pilpres 2019 secara lebih rasional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...