Kerentanan Krisis Setara Brasil, Indonesia Diminta Tetap Hati-hati

Dini Hariyanti
13 September 2018, 19:53
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Analisis yang dipublikasikan Nomura Holding Inc. pada awal pekan ini menyebutkan, Indonesia termasuk satu dari delapan negara berkembang yang berisiko rendah mengalami krisis nilai tukar mata uang.

Perusahaan finansial asal Jepang tersebut mengkaji beberapa indikator perekonomian, seperti cadangan devisa, tingkat utang pemerintah, suku bunga acuan bank sentral, dan kinerja impor.

Ekonom Claremont Graduate University Amerika Serikat Masyita Cristallin menjelaskan, menurut indeks Damocles Nomura sebetulnya Indonesia jauh dari ambang batas (threshold) untuk kategori negara rentan krisis.

"Dengan threshold 100 maka Indonesia masih jauh. Tapi harus hati-hati juga karena indeks ini juga menaruh Brasil di skor 0 (seperti Indonesia), padahal risiko krisisnya cukup tinggi," tuturnya saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (13/9).

(Baca juga: Anjloknya Rupiah Dinilai Bukan Sinyal Krisis, tapi Kondisi Normal Baru)

Masyita berpendapat, kondisi fundamental ekonomi domestik saat ini lebih baik dibandingkan dengan situasi pada 2013. Oleh karena itu, Indonesia selayaknya dapat melalui berbagai dinamika yang terjadi.

Namun, masalah neraca pembayaran tetap menjadi risiko. Tapi dibandingkan dengan tujuh negara berkembang lain, imbuhnya, Indonesia tetap lebih baik. Tujuh negara yang maksud adalah Brasil, Bulgaria, Kazakhstan, Peru, Filipina, Rusia, dan Thailand.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...