Adu Tim Ekonomi di Belakang Jokowi dan Prabowo
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Arsul Sani mengatakan pihaknya sudah memiliki tim ekonomi untuk pemilihan presiden 2019 (Pilpres 2019). Tim tersebut sudah bekerja membangun visi dan misi ekonomi bagi kandidat pemegang kekuasaan eksekutif tersebut.
Beberapa nama tim ekonomi Jokowi-Ma'ruf, menurutnya, berasal dari menteri-menteri di kabinet pemerintahan saat ini. Mereka akan membantu merancang program dan kebijakan ekonomi untuk calon petahana ini. “Kalau bicara ekonomi di kabinet ya itu tim ekonominya Pak Jokowi,” kata Arsul di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (14/9).
(Baca juga: Alasan Diliriknya CT dan Erick Thohir Jadi Ketua Tim Sukses Jokowi)
Nama Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI (Wantimpres) Sri Adiningsih juga masuk dalam tim ekonomi Jokowi-Ma'ruf. Begitu juga Staf Khusus Presiden bidang ekonomi, Ahmad Erani Yustika.
Di luar itu, Arsul menambahkan, ada beberapa tim ekonomi yang masih berstatus pegawai negeri sipil (PNS) serta komisaris dan direksi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hanya saja, mereka tak bisa secara resmi bergabung dalam susunan TKN lantaran terkendala status pekerjaan. “Tapi kalau memberikan masukan dalam posisi apapun kan boleh,” ujar Arsul.
(Baca juga: Erick Tohir Sebut Kepala Daerah Mendukung Jokowi-Ma'ruf Tanpa Paksaan).
Di kubu sebrang, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga mengklaim sudah banyak berdiskusi dengan para ahli ekonomi untuk visi-misi mereka dalam Pilpres 2019. Beberapa pakar ekonomi tersebut, yakni mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah.
Ada pula nama eks Menteri Keuangan Fuad Bawazier yang juga anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Teranyar, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) Kwik Kian Gie diminta Prabowo untuk menjadi penasehat ekonominya.
(Baca pula: Gerindra Pastikan Tak Ada Kepala Daerah Jadi Tim Sukses Prabowo-Sandi)
“Beberapa kali Pak Kwik sudah diundang untuk bicara. Masukan-masukan beliau kan penting,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Jakarta, Kamis (13/9).