SKK Migas Buka-bukaan Soal Semburan Lumpur di Musi Banyuasin
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akhirnya buka suara mengenai semburan lumpur yang berasal dari Blok SakaKemang. Blok ini dioperatori Talisman.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan semburan tersebut terjadi pukul 10.00 WIB. Semburan diperkirakan berasal dari kedalaman 1.910 meter di sumur eksplorasi Kaliberau Dalam 2X.
Sumur Kaliberau Dalam 2X ini berada di desa Tampang Baru Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Sumur ini berada di wilayah kerja konvensional Blok SakaKemang.
Sumur eksplorasi ini ditajak pada 20 Agustus 2018 lalu. Target pemboran sumur ini sebenarnya adalah formasi talang akar dan batuan dasar (basement) pada kedalaman mulai dari 1.935 meter, adapun total kedalaman sumur 2.700 meter. Namun, belum mencapai itu sudah terjadi semburan lumpur.
Meski begitu, semburan lumpur itu dapat dikendalikan saat itu juga. Caranya dengan menutup peralatan pengendali sembur liar yang terpasang di anjungan pemboran.
"Dengan menerapkan prosedur keselamatan kerja dalam operasi migas, kondisi sumur saat ini sudah dapat dikatakan aman terkendali,"kata Wisnu melalui siaran resminya yang diterima katadata.co.id, Jumat (14/9).
Menurut Wisnu, secara teknis dalam pemboran sumur eksplorasi migas, peristiwa semburan lumpur dari lubang sumur ke permukaan merupakan hal yang lazim terjadi. Semburan lumpur dinilai lazim terjadi apabila terdapat indikasi adanya potensi reservoir migas yang baik pada daerah ini.
(Baca: Pengeboran 3 Sumur Eksplorasi Migas Ditargetkan Selesai November)
Peristiwa semburan ini juga sudah diantisipasi dalam perencanaan sumur eksplorasi yang dilakukan SKK Migas bersama Talisman. Adapun ke depannya, Talisman Sakakemang selaku operator blok itu akan melakukan langkah-langkah untuk membuktikan kandungan hidrokarbon pada sumur Kaliberau Dalam 2X.