Rapat IMF - Bank Dunia Pacu Ekonomi Bali Tumbuh 6,54%
Rapat tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund / IMF) - Bank Dunia pada Oktober 2018 bakal memberi dorongan ekstra terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Bali.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata akan meningkat 0,64% menjadi 6,54%.
"Tambahannya itu dari sektor konstruksi, hotel, makanan minuman. Jadi, pertumbuhan ekonomi akan naik dari 5,9% menjadi 6,54% karena adanya rapat tahunan IMF - Bank Dunia," katanya, di Jakarta, Senin (17/9).
Secara rinci, tenaga tambahan untuk perekonomian bali datang dari sektor konstruksi sebanyak 0,26%, sektor lain-lain sekitar 0,21%, hotel 0,12%, dan makanan/minuman 0,06%. (Baca juga: Indonesia Buka Kesempatan Investasi 79 Proyek dalam Rapat IMF)
Bambang menyatakan, dampak lain adalah bertambahnya lapangan kerja sebanyak 32.700 orang. Alhasil, upah riil Bali bakal terkerek hingga 1,13% sedangkan kesempatan kerja naik 1,26%. "Jadi kita bisa lihat betapa luar bisa dampak mega meeting ini," ujarnya.
Penyelenggaraan rapat tahunan IMF - Bank Dunia menghabiskan dana sekitar Rp 5,9 triliun sejak tahun lalu. Anggaran ini terutama digelontorkan untuk penyediaan infrastruktur mencapai Rp 3 triliun.
Bappenas memproyeksikan bakal hadir delegasi dari 189 negara setara 19.800 peserta rapat. Perinciannya, yaitu 5.050 peserta delegasi dan 14.750 nondelegasi. Pengujung nondelegasi ini terdiri dari 13.000 orang wisatawan mancanegara dan 1.750 wisatawan Indonesia.
Para wisatawan tersebut akan mengunjungi Bali selama 9 hari, yakni 6 hari saat penyelenggaraan rapat tahunan, 2 hari sebelum acara, dan 1 hari sesudah acara. "Ini masih perkiraan konservatif," ujar Bambang.
Setiap satu orang wisman diperkirakan akan mengeluarkan US$ 150 di luar akomodasi dan travel. Alhasil, pemerintah berharap rapat tahunan IMF - Bank Dunia dapat berkontribusi terhadap geliat sektor pariwisata Bali maupun Indonesia secara umum.
(Baca juga: Sidang IMF-Bank Dunia di Bali Berpotensi Sumbang Devisa Rp 642 Miliar)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, perbaikan infrastruktur juga dilakukan untuk menunjang aktivitas wisata. "Perluasan lapangan terbang hanya sebanyak 5 hektar, namun penumpang dapat bertambah jadi 1,2 juta orang. Jumlah 1,2 juta orang tersebut sama dengan (tambahan) US$ 1 miliar," ujarnya.