Kementan Luncurkan Enam Politeknik Pembangunan Pertanian

Image title
Oleh
18 September 2018, 23:38
Mentan mendirikan Polbangtan
Katadata

Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Bogor, pada Selasa (18/09/2018). Polbangtan adalah  institusi pendidikan tinggi vokasi, di bawah binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), yang merupakan transformasi dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP).

 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya mengatakan transformasi ini untuk melahirkan kembali tenaga terampil di bidang pertanian yang punya semangat wirausaha atau socioagripreneur. “Menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian dengan menghasilkan sumberdaya manusia pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing,” tambahnya. Lulusan Polbangtan kata Amran, harus menciptakan lapangan kerja, bukan mencari lapangan kerja. Transformasi juga untuk  menjawab perubahan dan tangangan sektor pertanian yang berkembang pesat, sekaligus implementasi dari amanat Undang Undang (UU) No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendiddikan Tinggi.

 

Secara umum terdapat beberapa perubahan konsep yang menyertai transformasi ini. Semula STPP hanya berorientasi menghasilkan penyuluh pertanian melalui  tiga program studi, kini  Polbangtan menawarkan 13 Program Studi untuk Sarjana Terapan (S.Tr)  dan Diploma III. Jurusan untuk Sarjana Terapan antara lain: Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Penyuluhan Peternakan, dan Kesejahteraan Hewan, Agribisnis Hortikultura, Teknologi Benih, Teknologi Pakan Ternak, Produksi Ternak, serta Agribisnis Peternakan. Sedangkan jurusan  untuk D III adalah Kesehatan Hewan, Mekanisasi Pertanian, Budidaya Hortikultura, dan Budidaya Peternakan.

 

Polbangtan juga akan menerapkan konsep pembelajaran yang lebih menekankan pada praktik melalui teaching factory atau farm teaching.  “Proses pembelajaran Polbangtan berorientasi untuk menghasilkan Wirausahawan Muda di bidang pertanian. Jadi 30 persen teori dan 70 persen praktik,” jelas Amran. Peserta didik diajak masuk ke lingkungan kerja sesungguhnya untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahawan dan menghasilkan produk sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. 

 

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...