Pemerintah Bidik Dana Infrastruktur & Digital di Forum IMF-Bank Dunia

Yura Syahrul
18 September 2018, 05:00
Jokowi Jack Ma
Biro Pers Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan Pendiri Alibaba Group Jack Ma di Istana Bogor, 1 September 2018. Ma juga direncanakan akan menghadiri sidang tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Oktober 2018.

Pemerintah membidik berbagai manfaat dan nilai ekonomi dari penyelenggaraan sidang tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) – Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, 9-15 Oktober mendatang. Selain efek berantai terhadap ekonomi daerah dan nasional, momen internasional itu akan digunakan untuk menggalang pendanaan infrastruktur dan ekonomi digital.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap sidang tahunan IMF-Bank Dunia tersebut akan melahirkan “Inisiatif Bali” yang mencakup beberapa poin besar. Pertama, kesepakatan peningkatan modal Bank Dunia dan International Finance Corporation sebesar US$ 13 miliar. Ini akan meningkatkan kemampuan pendanaan lembaga keuangan internasional menjadi US$ 100 miliar per tahun.

Advertisement

Kedua, kesepakatan prinsip-prinsip pengelolaan ekonomi digital. Di tengah disrupsi teknologi dan perkembangan pesat ekonomi digital, pemerintah perlu mempersiapkan kebijakan terkait dengan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, inklusi keuangan dan sektor perpajakan.

“Ini untuk menghadapi raksasa multinasional teknologi yang semakin kuat,” kata Sri Mulyani dalam acara dialog dengan media massa terkait kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah sidang tahunan IMF-Bank Dunia di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman di Jakarta, Senin malam (17/9).

(Baca: Amazon Jajaki Ekspansi ke Indonesia)

Terkait sektor perpajakan tersebut, Pemerintah Indonesia sudah memiliki pengalaman kesuksesan dengan memungut pajak dari raksasa teknologi seperti Google. Pengalaman inilah yang ingin diterapkan pemerintah kepada para pelaku ekonomi digital lainnya, termasuk kepada Amazon yang juga berencana masuk ke Indonesia.

Poin lain dalam Inisiatif Bali tersebut adalah kesepakatan pembangunan manusia atau Human Index Capital dan program menghadapi perubahan iklim yang tengah melanda dunia. “Human Index Capital ini yang selalu menjadi perhatian Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Sri Mulyani.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memaparkan sejumlah manfaat dan kesepakatan yang akan dihasilkan dari forum IMF-Bank Dunia di Bali tersebut. “Ada empat agenda umum dari sisi moneter dan keuangan, baik di forum tahunan IMF maupun side event-nya,” katanya.

Pertama, koordinasi kebijakan makroekonomi yaitu pengenalan International Monetary System. Hal ini terkait dengan mitigasi dampak normalisasi kebijakan ekonomi di Amerika dan Eropa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement