Realisasi Penerimaan Perpajakan Agustus Setara 56% Target APBN
Kementerian Keuangan mencatat penerimaan perpajakan sampai dengan akhir Agustus tahun ini mencapai Rp 907,5 triliun. Realisasi ini setara 56,1% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang mencapai Rp 1.618,09 triliun.
"Penerimaan perpajakan per akhir Agustus 2018 tumbuh 16,5% atau tanpa tax amenesty tumbuh 18,4% dibandingkan periode yang sama pada 2017," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/9).
Dia menyatakan, kontribusi perpajakan terhadap pendapatan negara tahun ini sebesar 85,4%. Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) Nonmigas, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta cukai.
Perolehan PPh Nonmigas sebesar Rp 437,4 triliun atau tumbuh 15,7% (year on year). Untuk PPN dan PPnBM sebanyak Rp 307,6 triliun atau naik 15,1% (yoy). (Baca juga: Tax Amnesty Usai, Pengusaha Minta Reformasi Pajak Berlanjut)
Sementara itu, penerimaan dari cukai tercatat Rp 78,6 triliun atau tumbuh 14,9% (yoy). Penerimaan bea masuk mencapai Rp 25,1 triliun, meningkat 14,7% (yoy). Perolehan bea keluar sebesar Rp 4,4 triliun mengindikasikan kenaikan 14,2% (yoy).
Adapun, pendapatan negara dari PPh migas sejumlah Rp 42 triliun atau tumbuh 19,2% (yoy). "Pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh harga komoditas yang meningkat," kata dia. (Baca juga: Defisit Neraca Migas Agustus Membengkak dan Terbesar Sejak Awal Tahun)
