Fed Rate Sesuai Proyeksi, Fluktuasi Ringan di Bursa Saham Asia

Martha Ruth Thertina
27 September 2018, 11:27
IHSG
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserves (The Fed), kembali menaikkan bunga acuannya, Fed Fund Rate, sebanyak 25 basis poin ke level 2,25%. Mayoritas para petingginya mengharapkan kenaikan satu kali lagi tahun ini, seiring ekonomi yang diproyeksi membaik. Kebijakan yang sesuai proyeksi pasar tersebut membuat tidak adanya fluktuasi besar di bursa Asia.

Indeks di bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Kamis ini. Saat berita ini ditulis, beberapa indeks utama mengalami penurunan, namun tipis. Indeks Nikkei 225 dan Topix di Jepang turun masing-masing 0,13% dan 0,33%, Hang Seng di Hong Kong turun 0,08% dan CSI 300 turun 0,21%.

Di sisi lain, indeks di negara-negara berkembang Asia terpantau mengalami pergerakan positif, tercermin dari MSCI Asia Pacific yang naik 0,11%. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memimpin penguatan di bursa Asia dengan kenaikan sebesar 0,77% ke level 5.918. (Baca juga: Aksi Jual di Pasar Modal Negara Berkembang Mereda)

Kenaikan Fed Fund Rate kali ini memang sesuai proyeksi. Maka itu, tidak ada fluktuasi besar di pasar. “Pasar memproyeksikan probabilitas 99% kenaikan 25 basis poin (Fed Fund Rate), maka itu tidak ada reaksi signifikan dari pengumuman The Fed,” kata Kepala Ekonom GAM Investments Larry Hatheway, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (29/7).

Meski begitu, ia mengingatkan investor bahwa arah kebijakan Fed Fund Rate bisa semakin sulit dibaca ke depan. Sejauh ini, para petinggi The Fed mengharapkan kenaikan satu kali lagi tahun ini seiring dengan ekonomi yang membaik. Kenaikan diharapkan masih akan berlanjut ke tahun selanjutnya sehingga level Fed Fund Rate rata-rata diproyeksi berada pada level 3,1% di 2019 dan 3,4% di 2020.

Para petinggi The Fed tampak lebih optimistis dengan pertumbuhan ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi diproyeksi mencapai 3,1% pada 2018, naik dari proyeksi Juni lalu yang sebesar 2,8%. Pertumbuhan ekonomi diprediksi turun ke level 2,5% pada 2019, namun proyeksi tersebut lebih baik dibandingkan proyeksi Juni lalu yaitu 2,4%.

The Fed tidak menyinggung sama sekali soal risiko perang dagang terhadap perekonomian dalam pernyataan resminya. Adapun perang dagang sempat memunculkan pemikiran di pasar bahwa akan tertekannya ekonomi AS sehingga memperlambat kenaikan bertahap bunga acuan di negara tersebut.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...