Pemerintah Jamin Bayar Makanan di Mini Market Palu yang Dijarah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membenarkan penjarahan mini market sempat terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Peristiwa tersebut usai daerah itu dilanda gempa dan tsunami. Untuk barang yang telah diambil, pemerintah akan menggantinya.
Penjarahan diduga karena ada keterbatasan suplai makanan dan minuman di masyarakat. “Karena makanan dan minuman yang berangsur-angsur habis, maka mereka tentu akan ambil barang di toko-toko makanan dan minuman itu, di minimarket,” kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (1/10).
Untuk mengatasi hal tersebut, Wiranto mengatakan pemerintah mengambil kebijakan agar penjarahan tidak terjadi lagi. Adapun atas barang-barang yang sudah diambil, pemerintah akan membayarkannya. (Baca juga: Menteri Luhut: Tsunami Palu Tak Perlu Status Bencana Nasional)
Keputusan itu diambil ketika dia berkunjung ke Palu pada Minggu kemarin(30/9) bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. Juga bersamanya ada Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.
“Kami bijaksanakan bahwa daripada penjarahan liar, lebih baik kami buka saja minimarket itu, diambil barangnya diganti dengan uang,” kata Wiranto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menilai penjarahan mini market di Palu lantaran terjadi karena keadaan darurat. Bagi Jokowi, ini merupakan masalah pasokan yang minim dan menjadi sasaran pemerintah untuk segera menyelesaikannya.
(Baca: Jokowi Minta Penjarahan Mini Market Setelah Gempa Palu Tak Dibesarkan).
Untuk mengatasi hal tersebut, Jokowi menjanjikan bantuan makanan akan dikirim hari ini (kemarin) sebanyak-banyaknya dengan pesawat Hercules langsung dari Jakarta. “Setelah dari sana akan diambil lagi dari Balikpapan dan Makassar yang lebih dekat,” kata Jokowi. “Itu hal yang perlu diselesaikan.”