Coworking Space GoWork Ekspansi ke Bali dan Surabaya Tahun Depan
Perusahaan pengelola coworking space GoWork baru saja memperkuat kapasitas, lewat merger dengan perusahaan sejenis ReWork pada Februari 2018 lalu. Sejalan dengan hal itu, GoWork bakal memperluas bisnisnya hingga ke Bali dan Surabaya.
CFO & CRE GoWork Richard Lim menyampaikan, perusahaannya bakal membangun 14 coworking space dengan luas 23 ribu meter persegi tahun ini. Sebanyak delapan di antaranya sudah dibangun di Jakarta. Lalu sisanya akan diselesaikan tahun ini juga, di Jakarta.
Tahun depan, GoWork bakal memperluas coworking space menjadi 46 ribu meter persegi. "Prioritas kami adalah di lokasi-lokasi yang banyak bangunan kantor atau yang kebutuhan perkantorannya tinggi. Maka kami pilih Bali dan Surabaya," ujarnya di Coworking Space GoWork di Pacific Place, Jakarta, Rabu (3/10).
Sejalan dengan rencana tersebut, ia menargetkan pengguna seperti pengusaha muda, startup teknologi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga perusahaan besar lokal. Ia optimistis, pasar coworking space di Indonesia besar. "Coworking space di Tiongkok, Amerika Serikat (AS) dan Hong Kong sudah berkembang. Kami kira di Indonesia juga akan begitu," ujarnya.
Alasannya, ia melihat pola kerja dewasa ini mulai berubah. Dulu, perusahaan menyewa satu gedung. Kini, kehadiran coworking space memberikan manfaat yang sama dengan biaya yang lebih murah. "Di kota yang padat seperti Jakarta, coworking juga menjadi solusi bagi para pekerja dan perusahaan untuk efisiensi," kata dia.
CEO GoWork Vanessa Li mengakui, coworking space mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jakarta. Maka dari itu, GoWork menyediakan fasilitas berbeda dibanding perusahaan lainnya untuk menggaet segmen menengah atas atau premium. Fasilitas itu di antaranya internet kecepatan tinggi; meeting room yang didesain menarik; perencanaan yang fleksibel; printer; acara eksklusif dan workshop; makanan dan minuman; serta, akses 24 jam.
(Baca juga: Dapat Modal Rp 290 Miliar, EV Hive Bangun 100 Co-Working Space Baru)
Ia menyampaikan, GoWork memberikan pengalaman berbeda dibanding perusahaan sejenis karena menggabungkan desain ruang kerja yang menarik, teknologi canggih, dan layanan jasa bintang lima. "Tidak hanya di Indonesia, kami sebagai pemain lokal berusaha mengerti apa yang dibutuhkan member kami," kata Vanessa. "Targetnya bukan hanya startup saja. Kemarin baru tanda tangan kontrak dengan perusahaan yang pekerjanya 120 orang."
Saat ini, jumlah anggota GoWork mencapai 5 ribu orang, termasuk yang terdaftar di aplikasi. Ia menargetkan, jumlahnya meningkat tiga kali lipat hingga awal 2019. "Usia produktif yang di bawah 30 tahun mencapai lebih dari 60% dari total penduduk Indonesia. Nah, itu potensi market yang kami incar," kata dia.
Pada kesempatan itu, AVP Leasing and Marketing Pacific Place Mall Markus Barata menyampaikan, pengelola mall harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Untuk itu, pengelola harus rutin meninjau layout dan tenant mix di masing-masing pusat perbelanjaan yang dikelola. Hal itu lah yang dilakukan oleh perusahaannya, dengan menggandeng GoWork.
Menurutnya, coworking space bisa menjadi traffic generator bagi sebuah pusat perbelanjaan. "Coworking menjadi satu fenomena yang berkembang. Kami melihat itu sebagai peluang. Kami cari nilai lebih dari tenant yang kami masukan, dan GoWork kami lihat memiliki hal itu," kata dia.
Adapun coworking space milik GoWork berada di Chubb Square, Thamrin; fX Mall; Pacific Place Mall; Setiabudi, Kuningan; Menara Rajawali, Mega Kuningan; Sahid Sudirman; Cityloft, Sudirman; dan MxG @ TCc Batavia One.