Ikuti Pabrikan, Peretail Tunda Kenaikan Harga Jual Hingga Tahun Depan

Michael Reily
9 Oktober 2018, 21:05
Industri retail pasang startegi hadapi pelemahan daya beli
Arief Kamaludin | Katadata
industri retail

Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) menyatakan belum akan menaikan harga jual barang meski rupiah terus terdepresasi hingga menyentuh Rp 15.200 per dolar Amerika Serikat (AS).  Hal itu dilakukan mengikuti langkah yang dilakukan beberapa pabrikan yang berencana tetap menahan harga jual untuk menjaga daya beli dan tingkat inflasi.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey perubahan harga jual di toko retail modern mengikuti harga dari pemasok barang di hulu. “Tergantung berapa lama produsen hulu menahanya (kenaikan harga),” kata Roy kepada Katadata, Selasa (9/10).

(Baca: Rupiah Melemah, Produsen Makanan Tahan Kenaikan Harga hingga 2019)

Menurutnya, produsen pemasok retail terdampak cukup besar  dari perubahan Pajak Penghasilan (PPh) impor dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebab, industri hulu saat ini masih banyak yang mengandalkan bahan baku dari luar negeri.

Nantinya, jika pemasok barang retail  melakukan eskalasi harga, pengusaha retail juga akan ikut menyesuaikan. “Itu tergantung dari persediaan pasokan di gudang juga,” ujar Roy.

Aprindo mengungkapkan pengusaha makanan dan minuman juga baru akan menaikkan harga pada awal tahun depan. Namun menurutnya kenaikan harga di tingkat peretail kemungkinan baru akan dilakukan pada kuartal II tahun depan seiring dengan stok barang yang masih tersedia di gudang. 

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...