Tiga Perusahaan Migas Sumbang Rp 20 Miliar Lebih untuk Palu dan Lombok

Anggita Rezki Amelia
11 Oktober 2018, 09:40
Gempa Palu
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Alat berat memindahkan satu unit kendaraan yang rusak tertimpa reruntuhan di Hotel Roaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Menurut General Manager Hotel Roaroa, jumlah tamu yang menginap di hotel berlantai tujuh tersebut sebanyak 160 orang yang sebagian besarnya adalah atlet paralayang dari berbagai daerah, termasuk dari luar negeri, peserta Kejuaraan Paralayang Terbuka Indonesia.

Tiga perusahaan minyak dan gas bumi (migas) ikut menyumbang dana untuk pemulihan Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah; dan Lombok di Nusa Tenggara Barat. Totalnya mencapai Rp 20 miliar.

Tiga perusahaan itu yakni Chevron IndoAsia Business Unit (IBU), Inpex Corporation dan PT Pertamina (Persero). Dari segi jumlah, Pertamina adalah penyumbang terbesar.

Hingga Rabu (3/10), total bantuan yang disalurkan Pertamina dalam bentuk logistik, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji mencapai Rp 10,6 miliar. Pertamina juga memberikan bantuan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) seperti bantuan BBM bagi Basarnas Palu, TNI AU dan RS Undata untuk kemanusiaan, serta LPG untuk dukungan Dapur Umum di beberapa Posko Pengungsi.

Kemudian ada bantuan juga datang dari Chevron IndoAsia Business Unit (IBU). Perusahaan asal Amerika Serikat ini mengucurkan uang totalnya US$562.500 atau sekitar Rp 8,4 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk mendukung upaya pemulihan di Lombok, Palu, dan Donggala.

Dari total kontribusi tersebut, sebanyak US$ 500 ribu di antaranya dialokasikan oleh Chevron Corporate Global Community Fund melalui organisasi nirlaba internasional untuk kemanusiaan. Organisasi itu yakni Mercy Corps dan Save the Children.

Sedangkan US$62.500 lainnya dialokasikan untuk bantuan tanggap darurat yang disalurkan melalui sebuah program bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), serta melalui organisasi nirlaba nasional Aksi Cepat Tanggap (ACT).  Jumlah masing-masing senilai US$37.500 dan US$ 25.000.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...