Hindari Pelecehan, Kemenhub Pantau Proses Seleksi Sopir Taksi Online

Ameidyo Daud Nasution
12 Oktober 2018, 16:20
taksi online
ANTARA/Wahyu Putro
Seorang pengguna menunjukkan aplikasi taksi online di Jakarta, Sabtu (1/4).

Kementerian Perhubungan akan memantau proses seleksi pengemudi yang dijalani para aplikator transportasi online. Tujuannya meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan seperti pelecehan yang diduga dilakukan pengemudi  Grab.

Direktur Pembinaan Keselamatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Mohamad Risal Wasal mengatakan pihaknya meminta aplikator serius dalam proses seleksi. "Jadi preventif dari kami sekarang," kata Risal di Jakarta, Jumat (12/10).

Selain meminta aplikator memperketat proses seleksi, dia mengimbau masyarakat ikut sadar dan waspada saat sedang memesan moda transportasi tersebut."Kalau supirnya berbeda (identitas) dengan yang dipesan lebih baik tidak usah naik," katanya.

Dia juga meminta apabila pelanggaran seperti pelecehan terjadi maka konsumen dapat mengadu pihak berwenang. (Baca juga: Cegah Pelecehan, Grab Minta Penumpang Gunakan Tombol Darurat)

Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas menyebut peristiwa pelecehan tersebut membuat masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan transportasi online. Dia juga menyarankan Kemenhub tidak banyak membuat aturan agar hukum pasar yang mengambil alih ke depannya.

"Pemerintah fokus saja benahi transportasi umumnya," kata dia.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...