Melebarnya Perbedaan Harga dengan Premium Bisa Buat Pertamax Tak Laku

Anggita Rezki Amelia
12 Oktober 2018, 13:11
BBM
Arief Kamaludin|KATADATA

Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mulai mencermati pola perubahan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat. Ini terkait kebijakan harga yang ditetapkan pemerintah.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) III Hiswana migas Juan Tarigan mengatakan jika perbedaan harga semakin melebar, akan ada perubahan pola konsumsi. “Yang pasti dengan tingginya disparitas harga antara Premium dan Pertalite atau Pertamax series pasti kebanyakan masyarakat akan beralih ke Premium,” kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (12/10).

Advertisement

Perbedaan harga ini muncul karena hingga kini pemerintah masih menahan harga BBM jenis Premium. Sebaliknya, harga Pertamax series seperti Pertamax dan Pertamax Turbo sudah naik.

Pertamina menaikkan harga Pertamax Rabu (10/10), mulai pukul 11.00 WIB. Besaran kenaikan setiap daerah berbeda. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter dari sebelumnya Rp 9.500 per liter. Lalu, Pertamax Turbo naik Rp 1.550 per liter menjadi Rp 12.250 per liter.

Pertamina Dex naik menjadi Rp 11.850 per liter dari sebelumnya Rp 10.500 per liter, Dexlite naik dari Rp 9.000 per liter jadi Rp 10.500 per liter. Adapun harga Biosolar Non PSO kini Rp 9.800 per liter, awalnya Rp 7.700 per liter.

Namun, harga Premium di Jawa, Madura dan Bali masih tetap Rp 6.550 per liter sejak April 2016. Sedangkan di luar tiga wilayah itu Rp 6.450 per liter.

(Baca: Arahan Presiden, Harga BBM Premium Batal Naik)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement