Polemik “Make Indonesia Great Again” Prabowo di Mata Kedua Kubu

Dimas Jarot Bayu
12 Oktober 2018, 20:12
Pendaftaran Capres Cawapres Pilpres 2019
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto menyapa pendukungnya seusai pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/08)

“Kenapa bangsa Indonesia tak berani bilang Indonesia first, make Indonesia great again? Kenapa tidak ada pemimpin yang berani bilang begitu?”

Kalimat itu terlontar dari Prabowo Subianto ketika berpidato dalam rapat kerja nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2018 di Jakarta, kemarin. Ungkapan bernada patriotisme itu ia sampaikan ketika membahas neoliberalisme. Calon presiden bernomor urut 02 itu menyinggung jika paham ekonomi politik itu tak bisa berlaku di semua negara.

Neoliberalisme, lanjut Prabowo, hanya efektif diterapkan oleh negara kaya. Amerika Sserikat saja, katanya, ketika kalah dengan Tiongkok langsung menyatakan perang dagang. Karenanya, Prabowo menilai Indonesia harus mampu berdiri di kaki sendiri, mesti mempertahankan kepentingan nasionalnya.

Meski demikian, tak berarti Indonesia harus membenci negara asing. Karena itu, bangsa Indonesia harus belajar dari negara mana pun. Yang penting, tidak menjadi kacung dari bangsa lain, apalagi sampai kehilangan Tanah Air. (Baca juga: Gerilya Politik Sandiaga Uno dan Strategi Kampanye Prabowo).

Pidato inilah yang kemudian ramai diperbincangkan, terutama di jagad maya. Ada yang mendukung, ada pula yang menganggap hal itu semacam pidato politik untuk membidik pemerintahaan saat ini.

Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengkritik Prabowo memplagiasi slogan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kerap mengatakan “make America great again” selama berkampanye. “Gayanya yang meniru Trump itu tidak kreatif, bertentangan dengan zaman now,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Abdul Kadir Karding di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (12/10).

Karding menilai plagiasi itu berpotensi diteruskan Prabowo hingga ke tingkat kebijakan dan program ketika dia menjadi presiden. Jika hal itu benar terjadi, langkah Prabowo dianggap cukup mengkhawatirkan karena dapat meningkatan sentimen rasialisme di Indonesia. 

Trump memang kerap menumbuhkan sentimen rasial untuk supremasi kulit putih di Amerika. Dia juga sering menyerukan rencana membangun tembok di sepanjang negara tersebut yang berbatasan dengan Meksiko demi menghentikan imigran yang masuk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...