Impor Migas Menurun, Neraca Dagang September Surplus US$ 230 Juta

Michael Reily
15 Oktober 2018, 15:09
Pelabuhan Ekspor
Katadata

Neraca perdagangan pada September 2018 mencatat surplus sebesar US$ 230 juta.  Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), surplus tersebut antara lain diakibatkan oleh menurunnya nilai impor pada sektor migas dan nonmigas.

Meski begitu, penurunan angka impor rupanya belum mampu memaksimalkan capaian kinerja neraca dagang, baik untuk  periode September 2018 maupun untuk menekan angka defisit perdagangan  kumulatif sepanjang Januari-September 2018.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor pada September 2018   tercatat sebesar US$ 14,83 miliar, turun 6,58% dibandingkan Agustus 2018 dengan capaian US$ 15,87 miliar. Penurunan ekspor terjadi di lini ekspor nonmigas sebesar 5,67% serta ekspor migas anjlok 15,81%.

(Baca: Ekspor RI Menyusut 6,58% di September 2018)

Sementara itu, pada September 2018 nilai impor berhasil ditekan 13,18% menjadi US$ 14,60 miliar, dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar US$ 16,82 miliar. Impor nonmigas turun 10,52% disertai impor migas juga mengalami penurunan sebanyak 25,20%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti menyatakan penurunan ekspor dan impor pada bulan lalu banyak terpengaruh oleh situasi global. "Permintaan dunia mengalami penurunan," kata Yunita di Jakarta, Senin (15/10).

BPS mencatat sektor nonmigas masih menjadi penyumbang terbesar terhadap total kinerja ekspor yakni sebesar 91,86%, diikuti sektor migas sebesar 8,14%.

Namun demikian,  kinerja ekspor industri pengolahan periode September 2018 mencatat penurunan 7,66% sebesar US$ 10,88 miliar seiring dengan tiurunnya permintaan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Pakaian jadi, alas kaki, logam mulia, kimia dasar dan organik, serta peralatan listrik itu turun," ujarnya.

(Baca: Neraca Dagang September 2018 Diprediksi Kembali Defisit US$ 1,5 Miliar)

Penurunan kinerja industri pengolahan di satu sisi justru berbanding terbalik dengan  ekspor sektor pertanian yang meningkat 5,46% menjadi US$ 320 juta serta sektor pertambangan yang naik 2,89% menjadi US$ 2,42 miliar. Sedangkan, ekspor migas merosot 15,81% dengan nilai sebesar US$ 1,21 miliar.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas turun  di hampir sebagian besar negara seperti Tiongkok US$ 182,6 juta, Jepang US$ 150 juta dan Singapura  US$ 122,8 juta.

Tren Impor

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...