Persaingan Ketat Jokowi-Prabowo Berburu Suara di Pondok Pesantren

Dimas Jarot Bayu
15 Oktober 2018, 06:29
Jokowi- Ma'ruf Amin serta Prabowo-Sandiaga
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti rapat Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018).

Pagi ini, Sandiaga Uno akan sarapan di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Usai makan pagi, sekitar pukul 07.30, calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto itu dijadwalkan silaturahim dengan Persatuan Alumni 212, juga di lembaga pendidikan Islam di Desa Bayasari, Kecamatan Jatinagara, Jawa Barat itu.

Sandi memang cukup akrab dengan kelompok ini, motor yang menggerakkan ratusan ribu kaum muslim berbondong-bondong ke Jakarta pada 2016-2017 untuk menuntut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituding melakukan penistaan agama. Saat itu, momennya pas dengan masa persiapan pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta.

Advertisement

(Baca: Gerilya Politik Sandiaga Uno dan Strategi Kampanye Prabowo)

Kunjungan Sandi tersebut bagian dari road show-nya dalam dua pekan terakhir. Setelah resmi masuk kampanye Pilpres 2019 sejak 23 September 2018, intensitasnya terjun ke masyarakat begitu tinggi. Dan dalam setiap lawatan, dia memang tak pernah melewatkan menyinggahi pondok pesantren.

Pesantren memang menjadi magnet tersendiri bagi mereka yang hendak bertarung dalam kontestasi politik, baik pemilu legislatif atau pilpres. Dari sisi jumlah lembaga, angkanya cukup menggiurkan untuk dijadikan incaran lumbung suara.

Berdasarkan data Kementrian Agama, hingga akhir tahun lalu, setidaknya ada 25.938 pesantren yang tercatat di Pangkalan Data Pondok Pesantren. Santri di sana mencapai 3.962.700 orang. Walau tidak semuanya telah memiliki hak pilih, namun angka tersebut tak bisa diabaikan. Apalagi relasi pesantren tak sebatas lembaga dengan para santrinya, juga dengan para wali santri mereka.

Tak heran bila kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam beberapa waktu terakhir kerap berkunjung ke lembaga keislaman ini. Jokowi, misalnya, tercatat dua kali mengunjungi pesantren selama masa kampanye saat ini. Pada 8 Oktober 2018, dia ke Pesantren Mawaridussalam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan agenda peresmian Bank Wakaf Mikro.

Dua hari setelahnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendatangi Pondok Pesantren Minhajurrosyidin di Pondok Gede, Jakarta Timur. Jokowi diketahui datang ke untuk meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2018.

(Baca: Yenny Wahid Berlabuh Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin)

Ma'ruf, sebagai tokoh Nahdlatul Ulama dan dedengkot ulama Indonesia, lebih intensif berkunjung ke pondok pesantren. Dia diketahui telah datang ke delapan pondok pesantren selama kepergiannya ke Jawa Timur pada 27-29 September 2018.

Maruf Amin
Maruf Amin (ANTARAFOTO | Rivan Awal Lingga)

Delapan pondok pesantren itu antara lain As-Shiddiqi, Nurul Islam, Al-Qodiri, dan Assuniyah di Jember. Kemudian, Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong dan Nurul Jadid Paiton di Probolinggo, Sidogiri di Pasuruan, serta Bumi Sholawat di Sidoarjo.

Pada 3 Oktober 2018, Ma'ruf diketahui mendatangi Pondok Pesantren Al Muhajirin di Purwakarta, Jawa Barat. Keesokan harinya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu bertolak ke Pondok Pesantren Salafi Riyadul Alfiyah di Pandeglang, Banten.

Sementara itu, Prabowo berkunjung ke Pondok Pesantren Attauhidiyah di Tegal, Jawa Tengah pada 30 September 2018. Dia kembali mendatangi Pondok Pesantren As-Syafi'iyah Pulo Air di Sukabum, Jawa Barat. Teranyar, mantan Danjen Kopassus itu pada Kamis (11/10), mendatangi Pondok Pesantren Minhajurrosyidin untuk menjadi pembicara dalam Rakernas LDII 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement