Jokowi Soroti Kendala Implementasi B20 dan Neraca Dagang RI

Ameidyo Daud Nasution
16 Oktober 2018, 16:32
jokowi
Katadata | Arief Kamaludin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) soroti sejumlah persoalan terkait eksekusi kebijakan pengendalian impor.  Meski memuji surplus US$ 230 juta pada  September lalu, Jokowi melihat masih ada kendala dalam eksekusi kebijakan pengurangan impor, salah satunya terkait implementasi kewajiban pencampuran minyak sawit 20% terhadap bahan bakar solar (B20).

Presiden menyatakan, berdasarkan implementasi di lapangan, dia sempat mendengar masih ada kendala terkait pasokan kelapa sawit untuk campuran biodiesel. Dia memerintahkan Menteri terkait melaporkan kondisi terkini dan menjaga eksekusi program B20 berjalan lancar.

Advertisement

"Saya minta laporan hal ini," kata Jokowi di sela sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Selasa (16/10). 

(Baca: Impor Migas Menurun, Neraca Dagang September Surplus US$ 230 Juta)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya menyatakan realisasi penyaluran minyak sawit (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) untuk program pencampuran dengan solar atau B20 belum optimal. Yang mana FAME yang terserap hanya 11% dari target yang telah ditentukan tahun ini.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan sejak awal September sampai 10 Oktober 2018, realisasi penyaluran FAME baru mencapai 437.980 Kilo Liter (KL). Padahal targetnya 3,9 juta KL.

Selain masalah B20, Jokowi juga meminta para menteri kabinet kerja untuk terus memantau pergerakan neraca perdagangan. Dia pun meminta para menteri berupaya lebih optimal meningkatkan ekspor minyak gas bumi serta non migas serta melakukan terobosan untuk menekan impor. Hal ini dilakukan agar menjaga  momentum surplus neraca perdagangan beberapa bulan ke depan.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement