Akhir Kisah Bupati Neneng Tersandung Skandal Suap Meikarta

Dimas Jarot Bayu
17 Oktober 2018, 17:39
OTT Izin Meikarta
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Tersangka selaku Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin (kedua kiri) tiba di kantor KPK, Jakarta, Senin (15/10/2018). KPK menetapkan 9 orang tersangka yang diduga terkait kasus perizinan proyek pembanguan Meikarta di Kabupaten Bekasi yang diantaranya Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro dengan barang bukti uang 90 ribu dolar Singapura dan Rp513 juta dengan total komitmen Rp13 miliar.

Kepada para juru warta, Neneng Hasanah Yasin mengaku begitu terkejut mendengar empat anak buahnya dicokok tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Senin siang kemarin, Bupati Bekasi ini tak menyangka para pejabat dinas tersebut bakal berurusan dengan lembaga anti rasuah itu terkait perizinan Meikarta, megaproyek yang dikembangkan Lippo Group.

Sebagai atasan mereka, Neneng mengaku telah meminta jajarannya lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Bahkan, dia sudah mewanti-wanti sejak awal tahun, termasuk mengenai pengurusan perizinan. (Baca: Terbongkarnya Suap dalam Sengkarut Izin Megaproyek Meikarta).

Advertisement

Apa lacur, baru beberapa jam memberikan pernyataan tersebut, KPK malah ikut menjeratnya dalam perkara suap senilai Rp 7 miliar dari total komitmen Rp 13 miliar. Dia menjadi tersangka karena diduga ikut menerima uang pelicin untuk memuluskan perizinan pada fase pertama proyek Meikarta seluas 84,6 hektare.

Sehari sebelumnya, KPK menangkap tiga kepala dinas di Pemda Bekasi, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dewi Tisnawati. KPK menetapkan status yang sama kepada Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Neneng Rahmi.

Dengan kasus ini, Neneng Hasanah, kelahiran 23 Juli 1980, menjadi bupati ke-99 yang berurusan dengan KPK sejak 2004. Dia juga merupakan kepala daerah ke-25 yang menjadi tersangka korupsi sepanjang 2018. (Kronologi KPK Tangkap Tangan Suap Izin Proyek Meikarta )

Neneng dulu menapaki karirnya dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat periode 2009-2011 dari fraksi Golkar. Pada 2012, dia mengikuti Pilkada Bupati Bekasi 2012 berpasangan dengan Rohim Mitareja. Suaranya unggul dan resmi menjabat sebagai Bupati Bekasi periode 2012-2017.

 

Pada Pilkada 2017, Neneng kembali mencalonkan diri sebagai bupati dengan dukungan dari Golkar, Nasdem, PAN, Hanura, dan PPP. Dengan menggandeng Eka Supriatmaja, Neneng mampu mengokohkan kekuasaannya sebagai petahana di wilayah yang terkenal sebagai kawasan industri itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement