Prospek Kenaikan Bunga Acuan AS Menekan IHSG

Image title
18 Oktober 2018, 18:14
bursa-saham-the-fed
KATADATA
bursa-saham-the-fed

Risalah pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) yang menunjukkan mayoritas pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) mendukung kenaikan suku bunga acuan menjadi sentimen negatif di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan oleh aksi jual yang dilakukan para pelaku pasar sehingga ditutup melemah 0,39% menjadi 5.845,2 poin, Kamis (18/10).

"Hawkish statement pada FOMC Meeting Minutes menyebabkan pergerakan indeks secara global rata-rata mengalami pelemahan, termasuk IHSG," kata Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Katadata.co.id, Kamis (18/10).

Indeks sejumlah bursa Asia ditutup di zona merah. Indeks Komposit Bursa Shanghai melemah 2,89%, Indeks Nikkei 225 turun 0,8%, Indeks Hang Seng minus 0,03%, sedangkan Indeks Strait Times Singapura terkoreksi tipis 0,05%. Sehari sebelumnya di bursa AS, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,36%, S&P 500 Index turun 0,03%, sedangkan Indeks Nasdaq turun 0,04%.

Kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate secara gradual membuat pergerakan dolar AS relatif menguat dibandingkan dengan mata uang lainnya. Menurut kurs referensi Bank Indonesia (JISDOR), nilai tukar rupiah kembali melemah 0,05% dibanding perdagangan kemarin menjadi Rp 15.187 per dolar AS.

"Dengan demikian, pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga memberikan sentimen negatif bagi IHSG. Di sisi lain, sentimen positif dari dalam negeri masih minim," kata Nafan.

Meski IHSG terkoreksi, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler senilai Rp 17,52 miliar. Adapun investor domestik melakukan aksi jual bersih senilai Rp 20 miliar.

Nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 5,38 triliun dengan volume 7,79 miliar saham. Sebanyak 187 saham mengalami kenaikan, 195 saham terkoreksi, dan 128 saham stagnan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...