Dampak Kenaikan Bunga Acuan, NIM Tiga Bank Turun di Kuartal III 2018

Hari Widowati
19 Oktober 2018, 15:17
No image
Rupiah

Dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) mulai dirasakan oleh perbankan. Tiga bank yang sudah melaporkan kinerja kuartal III 2018 mencatatkan penurunan net interest margin (NIM) sebesar 10 hingga 55 basis poin (bps).

Sejak awal tahun ini, BI telah menaikkan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate sebesar 150 bps menjadi 5,75% dalam lima kali kenaikan. Beberapa bank harus menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan ini dengan kenaikan suku bunga deposito sementara suku bunga kredit tidak serta-merta naik.

Berdasarkan laporan keuangan, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatat NIM pada kuartal III 2018 sebesar 8,86% atau turun 55 bps dibandingkan kuartal III 2017 sebesar 9,41%. Data tersebut merupakan data NIM BTPN saja (bank only). Jika dihitung secara konsolidasi, NIM BTPN turun 22 bps dari 11,68% menjadi 11,46%.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mengalami penurunan NIM sebesar 20 bps dari 5,5% pada kuartal III 2017 menjadi 5,3% pada kuartal III 2018. Hal serupa terlihat pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang NIM-nya juga turun 10 bps dari 5,9% menjadi 5,8%.

Manajemen Bank Mandiri menyatakan, NIM tersebut belum memperhitungkan special repayment yang diterima perseroan pada 2016. "Jika disesuaikan pendapatan bunga dengan special repayment pada 2016, NIM pada kuartal III 2018 akan mencapai 6,1%," ujar manajemen Bank Mandiri dalam paparan publik, Selasa (16/10).

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, tekanan pada NIM terjadi karena perseroan sudah menaikkan suku bunga deposito setelah BI menaikkan suku bunga 7 Days Repo Rate (DRR). "Kami tidak ingin jor-joran di deposito," ujar Panji. Oleh karena itu, ke depan Bank Mandiri akan meningkatkan sumber dana murah berupa tabungan dan giro.

(Baca: Sinyal Hati-hati Perbankan Mengerek Bunga Kredit)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...