Masuk Indonesia, OYO Bersaing dengan Airy, Reddoorz, hingga ZEN Rooms

Desy Setyowati
20 Oktober 2018, 08:00
OYO
Twitter/@oyorooms
Salah satu properti OYO di Sussex, Inggris.

Startup jaringan hotel asal India, OYO menyiapkan dana US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk ekspansi ke 35 kota di Indonesia hingga 2019. Mengusung strategi manajemen franchise (manchise), OYO akan bersaing dengan Reddoorz, AiryRooms, hingga ZEN Rooms yang lebih dulu eksis.

"Kami fokus memperluas pasar. Masuk ke Indonesia adalah langkah relevan untuk memimpin pasar," ujar Pendiri sekaligus CEO OYO Hotels Ritesh Agarwal di WeWork Revenue Tower, Jakarta, kemarin (18/10).

Menurutnya, Indonesia adalah pasar potensial selain India dan Tiongkok. Ia tak heran bila aplikasi sejenis seperti Airbnb berkembang pesat di Indonesia. Untuk merebut pasar, ia pun mengaplikasikan nuansa penginapan yang diidentik dengan budaya lokal. Selain itu, aplikasi OYO tersedia dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan pengguna.

Startup penyedia layanan pemesanan hotel secara online ini sudah menggandeng lebih dari 30 pengelola properti dengan 1.000 kamar hotel di Jakarta, Surabaya, dan Palembang. Berikutnya, OYO akan menyasar Yogyakarta, Bandung, Bali, dan beberapa kota lain hingga 2019.

OYO menggandeng pengembang penginapan dengan mengadopsi model manajemen franchise (manchise). Artinya, pemilik properti yang menjadi mitra OYO harus tunduk pada aturan perusahaan, termasuk memenuhi standar operasional yang ditetapkan.

(Baca juga: Bawa Rp 1,5 Triliun, Startup Unicorn India OYO Jajal Pasar Indonesia)

"Mitra yang mengintegrasikan akomodasinya dengan kami, akan kami renovasi sesuai standar kami. Pengelolaan manajemen hotel akan kami bantu, pegawai mereka akan kami latih dengan para ahli di bidang hospitality," ujarnya. OYO pun memungut komisi hingga 25% dari mitra.

Secara keseluruhan, perusahaan dengan nama resmi Oravel Stays Pvt ini sudah menggandeng 10 ribu mitra yang tersebar di 350 kota di enam negara yakni India, Tiongkok, Malaysia, Nepal, Inggris, dan Uni Emirat Arab. Bahkan, OYO bisa melayani lebih dari 125 ribu kamar hotel setiap harinya. Valuasi OYO pun diperkirakan mencapai US$ 4-US$ 5 miliar saat ini.

Untuk bisa eksis di Indonesia, OYO bakal bersaing dengan kompetitor yang lebih dulu hadir seperti Airy, RedDoorz, atau Zen Rooms. RedDoorz misalnya, sudah beroperasi di 20 kota di Indonesia. Selain Indonesia, startup asal Negeri Singa ini bakal ekspansi ke Filipina dan Vietnam.

Toh, RedDoorz baru saja mendapat pendanaan Pra Seri B senilai US$11 juta atau sekitar Rp 150 miliar pada Maret 2018 lalu. Pendanaan ini didapat dari investor terdahulu, yaitu Sushquehanna International Group, International Finance Corporation, InnoVen Capital, dan Jungle Ventures, serta investor baru seperti DeepSky Capital, FengHe Group, dan Hendale Capital.

Mengutip dari Tech in Asia, founder dan CEO RedDoorz Amit Saberwal, memperkirakan nilai bisnis wisata di Asia Tenggara bisa mencapai angka US$52 miliar atau sekitar Rp 714 triliun pada 2018. Dari angka tersebut, sekitar US$ 20 miliar atau Rp 274 triliun berasal dari industri akomodasi, dengan bisnis hotel murah menyumbang sekitar US$ 12 miliar atau Rp164 triliun.

Meski mempunyai potensi besar, bisnis ini cukup sulit untuk dimasuki. Para pemain harus mengeluarkan dana miliaran rupiah untuk memasarkan hotel-hotel murah tersebut. Mereka pun harus melatih para staf hotel agar bisa memberikan layanan yang sesuai standar, agar para pengguna merasa puas dan menggunakan hotel itu kembali di kemudian hari.

(Baca juga: Transaksi Wisatawan Muslim Muda Diperkirakan Rp 2.700 T pada 2026)

Kendati begitu, beberapa pengusaha tetap optimistis berbisnis di bidang jaringan hotel ini. AiryRooms misalnya, hadir di 35 kota di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Bali, Semarang, Jogja, Solo, Batam, Padang, Lombok, Makassar, Samarinda, Medan, dan banyak kota lainnya.

AiryRooms menetapkan tiga jenis kamar yakni Airy Premier, Airy Standart, dan Airy Eco. Untuk Airy Premier dan Standart, Airy memberi tujuh jaminan fasilitas yang terdapat di setiap kamar, yaitu Wi-Fi gratis, televisi, air hangat, pendingin ruangan, tempat tidur bersih, amenities, dan air minum.

Sedangkan untuk Airy Eco atau harga ekonomis, Airyrooms menjamin enam fasilitas di setiap kamarnya yakni layanan WiFi gratis, televisi, pendingin ruangan, tempat tidur bersih, amenities, dan air minum gratis. Airyrooms pun mengklaim, rata-rata harga kamar yang tersedia sebesar Rp 150 ribu per malam.

Seperti pesaing lainnya, Airyrooms juga mengadakan pelatihan yang diberi nama Airy Academy. Lewat program ini, staf mitra dilatih lewat teori dan praktik yang kemudian akan diuji pada akhir pembelajaran dengan assessment dari fasilitator. Airy Rooms Marketing Technology Manager Adya Danaditya mengatakan, program ini fokus pada pelatihan tenaga kerja di bidang houskeeping dan front office.

ZEN Rooms jaringan  hotel budget yang beroperasi di Asia Tenggara juga masih mempertahankan eksistensinya di Indonesia. Startup yang didirikan pada 2015 ini, sudah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 mitra hotel budget dengan jumlah kamar terdaftar lebih dari 7.000 unit.

ZEN Rooms terintegrasi secara menyeluruh dengan menggabungkan pemesanan kamar, branding, penjualan dan manajemen dalam satu platform online yang dikembangkan sendiri. ZEN Rooms berencana menggunakan modal untuk memperluas pasar dan terus berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi.

Dengan model bisnis seperti itu, keempat startup jaringan hotel ini pun bertahan ditengah persaingan yang ketat. NIDA Rooms contohnya, sudah tidak beroperasi di Indonesia dengan menarik aplikasi dan situs pemesanan mereka.

Hanya, menurut survei DailySocial pada 2017, budget hotel masih menjadi pilihan banyak responden. Sebanyak 58,61% responden memilih budget hotel, karena harganya yang kompetitif. Meski bisnisnya menggiurkan, startup jaringan hotel ini juga harus bersaing dengan Online Travel Agent (OTA) seperti Traveloka dan Tiket.com.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...