Investor Menanti Kinerja Kuartal III 2018, IHSG Ditutup Naik Tipis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,05% menjadi 5.840,4 poin. Minimnya kenaikan indeks ini disebabkan para pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see menunggu dirilisnya kinerja emiten pada kuartal III 2018 dan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia.
Kepala Riset PT Trimegah Sekuritas Tbk Sebastian Tobing mengatakan, dengan akan dirilisnya laporan keuangan emiten, pergerakan pasar saham pada minggu ini menjadi sulit ditebak. "Jadi susah untuk menilai pasar secara umum. Pergerakan saham-saham juga tidak akan sama," kata Sebastian kepada Katadata.co.id, Senin (22/10).
Meski laju IHSG positif, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 149,5 miliar di pasar reguler. Total nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 5,9 triliun dengan volume transaksi 8,8 miliar saham. Sebanyak 184 saham naik, 205 saham turun, dan 124 saham stagnan.
Laju IHSG mengekor bursa saham regional yang mayoritas ditutup di zona hijau. Di pasar Asia, Indeks Nikkei 225 menguat 0,37% dan Indeks Hang Seng menguat 2,31%. Indeks Komposit Bursa Shanghai bahkan melaju 4,09%.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji, secara eksternal IHSG dipengaruhi oleh penguatan harga-harga komoditas di tengah ekonomi dunia yang sedang bergejolak. Laju IHSG juga dipengaruhi oleh stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berkisar di angka Rp 15.000-Rp 15.200 per dolar AS.
Ia mengatakan, para pelaku pasar juga tengah menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 22-23 Oktober 2018 yang membahas tentang suku bunga acuan BI. "Penguatan IHSG masih mendapat sentimen positif dari suku bunga acuan BI," kata Nafan.
