Kredit BTN Tumbuh Paling Tinggi di Antara Bank BUMN

Hari Widowati
25 Oktober 2018, 16:45
btn-bank-tabungan-negara.jpg

Penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hingga kuartal III 2018 tumbuh 19,28% menjadi Rp 220,08 triliun. Pertumbuhan kredit BTN ini merupakan yang tertinggi di antara bank-bank BUMN maupun rata-rata industri yang mencapai 12,69% per September 2018.

Pada kuartal III 2018, pertumbuhan kredit PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai 13,8% menjadi Rp 781,1 triliun. Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tumbuh 15,6% menjadi Rp 487,04 triliun sedangkan kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meningkat 16,5% menjadi Rp 808,9 triliun.

Pertumbuhan kredit BTN ditopang oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang melejit 30,11% menjadi Rp 88,93 triliun. Adapun KPR non-subsidi naik 13,22% menjadi Rp 74,69 triliun. Secara total, laju KPR BTN hingga kuartal III 2018 mencapai 21,81% menjadi Rp 163,62 triliun.

"Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) memberikan angin segar terhadap laju pertumbuhan kredit BTN yang lebih tinggi," kata Direktur Utama BTN Maryono, dalam paparan kinerja di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Kamis (25/10). Untuk Program Sejuta Rumah, penyaluran KPR subsidi hingga September 2018 mencapai 260.584 unit sedangkan KPR non-subsidi sebanyak 126.744 unit. Angka ini mencapai 76% dari target BTN tahun ini, yakni KPR subsidi 408.350 unit dan KPR non-subsidi 166.094 unit.

Selain KPR, BTN menyalurkan kredit konstruksi properti Rp 28,45 triliun, naik 17,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, penyaluran kredit non-perumahan BTN meningkat 13,5% menjadi Rp 19,67 triliun. KPR berkontribusi 74,35% terhadap total kredit, kredit konstruksi 12,93%, sedangkan kredit non-perumahan 12,72%.

Kencangnya pertumbuhan kredit perusahaan diimbangi pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 16,06% menjadi Rp 195,05 triliun. Deposito tumbuh paling tinggi, yakni 21,43% menjadi Rp 104,88 triliun. Tabungan naik 12,95% menjadi Rp 41,98 triliun sedangkan giro naik 8,25% menjadi Rp 48,18 triliun.

Meski demikian, laju kredit yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan DPK menyebabkan loan to deposit ratio (LDR) BTN mencapai 112,83%. LDR ini meningkat 304 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, BTN juga mengandalkan sumber pendanaan lain untuk mendukung penyaluran kredit, misalnya sekuritisasi aset, penerbitan obligasi, dan lain-lain.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...