PLN Prediksi Target Investasi Tahun Ini Tak Tercapai
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) memprediksi capaian investasi perusahaan pelat merah itu sampai akhir tahun ini akan di bawah dari target. Ini mengacu realisasi investasi hingga kuartal III tahun 2018.
Direktur Keuangan PLN Sarwono mengatakan sampai September 2018, realisasi investasi masih sekitar Rp 60 triliun. Padahal, dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018, target investasi PLN mencapai Rp 123 triliun.
Dengan waktu yang tersisa selama tiga bulan, target itu pun diprediksi tak akan terpenuhi. "Proyeksi investasi Rp 80 triliun-an sampai akhir tahun, " kata Sarwono di Gedung DPR Jakarta, Rabu (24/10).
Menurut Sarwono, hingga 2020, investasi PLN juga akan bertengger di Rp 80 triliun. Setelah itu, yakni 2021, investasi akan turun. Salah satu penyebabnya adalah sudah beroperasinya sejumlah proyek.
Sejak 2015, PLN telah menggelontorkan Rp 244 triliun untuk proyek kelistrikan. Investasi ini dikucurkan guna mendukung megaproyek 35 ribu Mega Watt (MW).
Dari Rp 244 triliun itu, sebanyak Rp 110 triliun berasal dari pinjaman. Sisanya, sebesar Rp 134 triliun merupakan kas internal PLN.
Agar kondisi keuangan tetap terjaga sehingga bisa berinvestasi, PLN pun baru baru ini menerbitkan surat utang berdenominasi asing (global bond) senilai US$ 1,5 miliar. Dana sebesar itu untuk pembangunan proyek 35 ribu MW, khususnya untuk proyek listrik yang kini sudah masuk tahap konstruksi.
