Rilis Laporan Keuangan Emiten Dorong Kenaikan Indeks
Laporan kinerja sejumlah emiten yang dirilis hari ini mampu memberikan angin segar bagi arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski bursa regional memerah, IHSG berhasil menguat 45 poin atau 0,8% menjadi 5.754 poin pada penutupan perdagangan saham Kamis (25/10).
Indeks juga mendapatkan sentimen positif dari penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,07% ke level Rp 15.185 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah ini yang terbaik ketiga di Asia setelah won Korea dan dolar Singapura.
Indeks saham sektor industri dasar melaju 1,6% menjadi 748,86 poin. Indeks manufaktur naik 1,25% menjadi 1.494,33 poin disusul indeks sektor konsumer yang naik 1,21% menjadi 2.442,17 poin. Indeks saham sektor keuangan naik 0,96% menjadi 1.040,7 poin. Lalu, indeks saham sektor aneka industri naik 0,81% menjadi 1.261,77 poin.
Indeks saham sektor agribisnis naik 0,52% menjadi 1.539,54 poin. Sementara itu, indeks saham sektor infrastruktur naik 0,45% menjadi 1.1011,88 poin. Indeks saham sektor pertambangan naik 0,16% menjadi 1.874,52 poin sedangkan indeks saham sektor properti naik 0,15% menjadi 408,71 poin. Hanya indeks sektor perdagangan yang turun 0,07% menjadi 778,81 poin.
Nilai perdagangan hari ini mencapai Rp 7,45 triliun dengan volume saham yang ditransaksikan 8,88 miliar. Sebanyak 167 saham naik, 211 saham turun, dan 131 saham tetap. Investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) di seluruh pasar sebesar Rp 114,03 miliar.
(Baca: Proyeksi Ekonomi Melemah, Indeks Dibuka Terkoreksi 0,33%)
Di Asia, mayoritas indeks bursa ditutup melemah. Indeks Nikkei 225 anjlok 3,72% menjadi 21.268,73 poin. Indeks Hang Seng turun 1,01% menjadi 24.994,46 poin. Indeks Strait Times Singapura juga minus 0,63% menjadi 3.012,84 poin. Sementara itu, Indeks Komposit Bursa Shanghai naik 0,02% menjadi 2.603,8.
Saham PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menempati posisi teratas top gainers dengan kenaikan 25% menjadi Rp 480. Di posisi kedua, Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) naik 24,49% menjadi Rp 610. Di posisi ketiga, Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menguat 18,07% menjadi Rp 98.
Di jajaran top losers, saham PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) yang anjlok 4,55% menjadi Rp 63 menempati urutan teratas. Di urutan kedua, PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 3,78% menjadi Rp 2.290. Di urutan ketiga adalah PT PP Tbk (PTPP) yang turun 3,34% menjadi Rp 1.445 per saham.
Saham teraktif berdasarkan nilai transaksi adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 425,7 miliar, dengan volume 120,1 juta saham. Saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan volume adalah PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), yakni sebanyak 696,8 juta saham dengan nilai Rp 110,7 miliar. Saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan frekuensi adalah KPAS yang mencapai 15.664 kali.
(Baca: Ini Saham-saham yang Bisa Jadi Pilihan di Tengah Gejolak Bursa)