Minim Promosi dan Logistik, Hambat Pemasaran Industri Furnitur

Michael Reily
26 Oktober 2018, 20:33
furnitur rotan
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Aneka furnitur yang terbuat dari rotan di salah satu toko mebel di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/6/2017).

Industri furnitur nasional masih menghadapi sejumlah kendala dalam meningkatkan akses pemasaran produknya baik untuk pasar domestik atau ekspor.  Menurut asosiasi industri, hal itu salah satunya disebabkan oleh minimnya kegiatan promosi dan logistik sehingga menjadikan produk industri ini sulit menembus pasar dan kerap bersaing ketat dengan produk luar negeri.

Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Anggoro Ratmadiputra menyatakan peningkatan penjualan industri furnitur memerlukan dukungan promosi, seperti melalui kegiatan  pameran. 

"Kehadiran pemerintah amat sangat kami perlukan untuk membantu penjualan," kata Anggoro kepada Katadata.co.id di Tangerang, Jumat (26/10).

Selain promosi,  menurutnya pemasaran produk furnitur juga terhambat oleh sistem tata niaga dan pengiriman antarpulau. Alasannya, pengiriman produk furnitur menggunakan kapa, namun  jumlahnya sangat sedikit padahal pembangunan infrastruktur tol laut sudah sangat masif.

(Baca: Asosiasi Klaim Ekspor Mebel Melejit Berkat Permintaan dari Eropa)

Anggoro pun meminta pemerintah memberi kemudahan regulasi dalam penggunaan kontainer  maupun pengiriman kapal di pelabuhan. Selain  karena kecepatan waktu pengiriman, kegiatan pengangkutannya pun menjadi lebih mudah dan murah.

Hal ini diperlukan agar industri furnitur bisa lebih kompetitif, terlebih di tengah ketatmya persaingan dengan produk negara tetangga.

Anggoro menyatakan produk furnitur Indonesia saat ini kalah  saing dibandingkan produk milik Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Oleh karena itu, dia meminta pendampingan pemerintah dalam produksi furnitur  dalam negeri bisa mengikuti permintaan pasar global. "Butuh pendampingan yang lebih mesti kuat kalau mau berkembang lebih besar," ujarnya.

Terlebih menurut data Asmindo, penjualan produk furnitur Indonesia sekitar 80% masih didominasi  untuk pasar domestik, terutama untuk kebutuhan perkantoran, pemerintah, restoran, dan hotel.  Adapun 20%  sisanya, berasal dari pembeli di luar negeri atau ekspor.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...