Perlambatan Ekonomi Tiongkok Membayangi, IHSG Ditutup Turun 0,52%
Perlambatan ekonomi Tiongkok yang disebabkan oleh semakin panasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok membuat investor global khawatir. Hal ini mengirimkan sentimen negatif yang membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga ditutup turun 0,52% menjadi 5.754,61 poin.
Pemerintah Tiongkok mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018 mencapai 6,5%. Ini merupakan level terendah sejak 2009. Intensitas perang dagang dikhawatirkan menekan perusahaan-perusahaan Tiongkok di berbagai sektor. Bahkan, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan perang dagang bisa menggerus 1,6% dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2019.
Indeks Komposit Bursa Shanghai ditutup anjlok 2,18% menjadi 2.542,1 poin. Indeks Nikkei 225 juga ditutup turun 0,16% menjadi 21.149,8 poin. Sementara itu, Indeks Hang Seng ditutup menguat 0,38% menjadi 24.812,04 poin dan indeks Strait Times Singapura naik 0,32% menjadi 2.981,54 poin.
Indeks LQ45 pada penutupan perdagangan hari ini turun lebih dalam 0,63% menjadi 904,13 poin. Berdasarkan indeks sektoral, indeks saham sektor pertambangan turun tajam 1,8% menjadi 1.847,17 poin. Indeks saham sektor properti rontok 1,33% menjadi 400,99 poin. Sedangkan indeks saham sektor keuangan turun 0,98% menjadi 1.037,66 poin.
Saham-saham pertambangan yang turun dalam, antara lain PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) -4,64% menjadi Rp 1.440, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -3,71% menjadi Rp 25.950, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 3,48% menjadi Rp 1.665. Saham-saham sektor keuangan yang anjlok, antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) -4,21% menjadi Rp 2.050 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -2,01% menjadi Rp 23.125.
Indeks saham sektor aneka industri menguat 0,73% menjadi 1.277,57 poin. Indeks saham sektor infrastruktur naik 0,64% menjadi 1.029,52 poin. Sementara itu, indeks saham sektor konsumer stagnan di 2.459,43 poin.
Total nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 5,08 triliun dengan volume 7,22 miliar saham. Sebanyak 148 saham naik, 249 saham turun, dan 112 saham stagnan. Investor asing masih mencatat net buy sebesar Rp 131,72 miliar di seluruh pasar.
(Baca: Lima Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat Tipis)
Vice Presiden Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, peluang kenaikan IHSG pada perdagangan Selasa (30/10) masih cukup besar. "Sisi fundamental ekonomi masih cukup kuat dan rilis data emiten yang terlansir dengan kondisi cukup stabil," ujar William dalam risetnya. Peluang koreksi wajar pada indeks dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi beli saham-saham yang valuasinya sudah cukup murah. Ia memprediksi IHSG besok akan bergerak di kisaran 5.711-5.988 poin.
Saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) memimpin jajaran top gainers dengan kenaikan 25,86% menjadi Rp 146 pada penutupan perdagangan hari ini. Di posisi kedua, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) naik 11,54% menjadi Rp 5.800. Di posisi ketiga, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 5,81% menjadi Rp 1.640.
Di jajaran saham-saham top losers, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) turun paling dalam 15,1% menjadi Rp 815. Kemudian, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 5,15% menjadi Rp 1.105. Di posisi ketiga, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) dengan penurunan 4,64% menjadi Rp 1.440.
(Baca: Saham Tambang dan Keuangan Longsor, IHSG Melemah 0,25% di Sesi I)