Gempa dan Produksi Menurun PT Amman Tekan Ekonomi Bali & Nusa Tenggara

Martha Ruth Thertina
5 November 2018, 17:38
Gempa Lombok
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III mencapai 5,17% secara tahunan, paling tinggi dibandingkan periode sama sejak 2014 lalu. Namun, dua kelompok wilayah mencatatkan penurunan ataupun perlambatan drastis kinerja ekonomi, yaitu Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua.

Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara tercatat turun 0,65%, berbanding terbalik dari pertumbuhan stabil di dua kuartal sebelumnya yakni di kisaran 3,7%. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tumbuh positif, namun ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) anjlok. Adapun kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 3,04%.

“Yang menarik ke bawah adalah pertumbuhan ekonomi di NTB yang di kuartal III 2018 ini tumbuh negatif 13,99% karena adanya gempa. Kita tahu juga adanya penurunan produksi dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (dulunya Newmont),” ujar Suhariyanto dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (5/11). Adapun gempa membuat pariwisata di wilayah NTB terganggu.

(Baca juga: Di Atas Prediksi BI, Ekonomi Kuartal III Mampu Tumbuh 5,17%)

Sementara itu, ekonomi Papua dan Maluku tercatat tumbuh paling tinggi di antara kelompok pulau lainnya, yaitu sebesar 6,87%. Namun, pertumbuhannya jauh melambat dibandingkan dua kuartal sebelumnya yang mencapai 18%. Adapun kontribusi ekonomi dua wilayah ini ke pertumbuhan ekonomi nasional masih yang terkecil yakni hanya 2,51%.  

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...