Pembatasan Harga Gas Bisa Ganggu Keekonomian Proyek Hulu

Anggita Rezki Amelia
6 November 2018, 19:20
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyoroti wacana pembatasan harga gas bumi untuk sektor kelistrikan. Kebijakan anyar ini dinilai dapat membuat proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) menjadi tak ekonomis.

CoFounder & Direktur PT Sriwijaya Emas Hitam Moshe Rizal Husin mengatakan pemerintah harus memperhatikan keekonomian masing-masing lapangan sebelum menerapkan kebijakan tersebut. Tidak semua, lapangan harus dipukul rata harga gasnya.

Advertisement

Apalagi, menurut Moshe, saat ini tidak banyak lagi lapangan migas yang berproduksi tinggi dan memiliki biaya murah. Jadi, keekonomian lapangan menjadi faktor penting dalam membuat keputusan bisnis. "Kami adalah orang bisnis, bukan amal," ujar dia kepada Katadata.co.id, Selasa (6/11).

Wacana untuk mematok harga gas bumi untuk pembangkit listrik muncul kembali dalam beberapa pekan terakhir. Ini berdasarkan hasil rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng pernah mengatakan, hasil rapat yang digelar dua pekan lalu menyepakati harga gas untuk pembangkit listrik dipatok US$ 6 per mmbtu. "Pemerintah memang mendorong gas untuk listrik," kata dia, Jumat (2/11).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement