Tren Kuliner 2019, Orisinalitas Menu Jadi Orientasi Utama Konsumen
Pelaku usaha memproyeksikan perkembangan bisnis kuliner pada 2019 terus menanjak melampaui pertumbuhan ekonomi. Preferensi konsumen juga diyakini semakin mengarah kepada menu-menu orisinil.
Chief Operating Officer PT Eatwell Culinary Indonesia Bernt Hanlee Ramli mengatakan, pebisnis di bidang food and beverage harus memperkuat sisi autentik produk, baik dari segi menu maupun customer experience.
"Sejalan dengan dipacunya industri kreatif seperti kuliner, jadi sektor kuliner ini akan terus tumbuh. Pebisnis kuliner harus punya authenticity. Konsumen yang senang wisata kuliner itu mencari sisi otentik itu," ujarnya, di Jakarta, Rabu (7/11).
(Baca juga: Pengalaman Konsumen, Kunci Pebisnis Kuliner Daring Gaet Pelanggan)
Bernt menjelaskan, berdasarkan data sejumlah perusahaan riset diketahui bahwa pasar terbesar produk makanan dan minuman di Indonesia adalah masyarakat dengan pendapatan menengah - rendah serta menengah - tinggi.
Masyarakat berpendapatan menengah - rendah mengeluarkan biaya Rp 20.000 - Rp 100.000 sekali makan dengan aktivitas makan di luar sekitar satu hingga 1,5 kali per bulan. Mereka dengan penghasilan menengah - tinggi menghabiskan Rp 100.000 - Rp 150.000 sekali makan, perilaku makan di restoran 1,5 kali sampai dua kali setiap bulan.
Fakta tersebut menjadi salah satu pertimbangan Eatwell Culinary tetap fokus mengelola jaringan restoran casual dining di pusat perbelanjaan. Rerata pengeluaran pelanggan yang datang ke restoran jenis ini antara p 60.000 - Rp 150.000 per sekali makan.