Aliran Masuk Dana Asing dan Penguatan Rupiah Diuji Jelang Akhir Tahun

Rizky Alika
8 November 2018, 12:17
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Dana asing mengalir deras ke pasar saham dan surat utang negara sejak akhir Oktober lalu. Imbas kondisi tersebut, nilai tukar rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Adapun keberlanjutan aliran masuk dana asing bakal diuji menjelang akhir tahun. Hal itu seiring dengan kemungkinan kenaikan bunga acuan AS, Fed Fund Rate, pada Desember.

Beberapa ekonom menjelaskan faktor domestik dan global menjadi penyebab derasnya aliran masuk dana asing beberapa waktu belakangan. Faktor yang dimaksud seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III yang tetap kuat di atas 5%, imbal hasil surat utang negara yang menarik, hingga meredanya intensi perang dagang antara AS dengan Tiongkok.

Namun, aliran masuk dana asing bisa bersifat sementara. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menjelaskan potensi kenaikan Fed Fund Rate pada Desember bisa memengaruhi pergerakan dana asing.

"Sejauh mana keyakinan investor terhadap perekonomian domestik yang sesungguhnya akan terlihat pada momen perkiraan The Fed menaikkan suku bunga," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (8/11).

(Baca juga: Banjir Dana Asing ke SUN, Nyaris Rp 20 Triliun Kurang dari Sebulan)

Pendapat senada disampaikan Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. "Investor lihat risiko dan peluang. Kalau ada peningkatan risiko, investor bisa saja keluar, sifatnya hot money," ujar dia. Ia juga menyebut peluang kenaikan lebih lanjut Fed Fund Rate jadi salah satu yang dicermati.

Adapun dalam dua hari ini, 7-8 November waktu setempat, petinggi bank sentral AS menggelar rapat rutin untuk menentukan kebijakan moneternya. Namun, bila mengacu pada dot plot ekspektasi para petinggi bank sentral AS, Fed Fund Rate kemungkinan belum akan dinaikkan pada pertemuan ini, tapi pada pertemuan Desember mendatang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...